REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar, Zainudin Amali mengatakan dirinya tidak persoalkan jika nantinya dirinya tidak masuk ke dalam struktur pengurus Partai Golkar hasil revitalisasi. Menurut Amali, yang terpenting baginya adalah bagaimana Partai Golkar bisa berjalan.

"Kita bukan mencari jabatan apapun, bukan karena ada jabatan tertentu baru kemudian mau bekerja," ujar Amali usai rapat pleno rapimnas di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (18/12).

Terkait perombakan struktur kepengurusan Partai Golkar, Ketua Komisi II DPR tersebut mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada ketua umum terpilih nantinya struktur kepengurusan seperti apa nantinya yang dibutuhkan oleh Partai Golkar.

Sebelumnya, pada Pleno yang digelar di Kantor DPP Partai Golkar, SLipi, Jakarta, Ahad (17/8) kemarin, Ketua Umum Partai Golkar versi Pleno 13 Desember, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Partai Golkar sudah siaga tiga, sehingga revitalisasi diperlukan untuk pemenangan pilkada 2018 dan pilpres 2019 mendatang.

"Kalau kita bicara revitalisasi pengurus, maka revitalisasi pengurus tujuannya adalah untuk kemenangan pemilu. Mungkin revitalisasinya dikaitkan dengan kemenangan pemilu," ujar Airlangga.

Ikuti Whatsapp Channel Republika