Senin 18 Dec 2017 13:30 WIB

Musim Hujan, Masyarakat Diimbau Waspadai DBD

Ilustrasi awan hitam disertai hujan.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ilustrasi awan hitam disertai hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, mengimbau masyarakat mewaspadai berjangkitnya penyakit-penyakit yang sering muncul saat musim penghujan seperti DBD, chikungunya dan penyakit di area pencernaan. "Musim penghujan biasanya DBD, chikungunya, penyakit yang disebabkan nyamuk biasa muncul," kata Kepala Dinkes Kota Bogor, Rubaeah di Bogor, Senin (18/12).

Rubaeah menyebutkan musim hujan terjadi mulai Desember hingga Januari. Penyakit DBD kerap muncul puncaknya terjadi di bulan Februari.

"Kami sudah meminta puskesmas di wilayah ini untuk siaga, Februari itu merupakan fase tinggi jumlah kasus DBD, kita harus melakukan pencegahan," katanya.

Ia mengatakan upaya mencegah DBD dan Chikungunya adalah melalui PHBS dan PSN yakni perilaku hidup bersih dan sehat serta pemberantasan sarang nyamuk plus 3M. Cara itu diyakini ampuh mencegah penyebaran penyakit DBD, yaitu menguras bak mandi, menimbun tempat-tempat yang dapat menampung air, dan menebar serbuk Abate.

"Jangan biarkan ada wadah yang dapat menampung air hujan, yang jadi sarang nyamuk," katanya.

Kasus DBD tahun 2015 tercatat sebanyak 1.107 kasus, delapan di antaranya meninggal dunia. Sedangkan di tahun 2016 sebanyak 1.229 kasus dan 11 orang meninggal dunia. Tahun 2017 terjadi penurunan jumlah kasus, total ada 839 kasus, tidak ada yang meninggal dunia.

"Tetap waspada apalagi Januari dan Februari kalau melihat siklus lima tahunan menjadi puncak kasus," kata Rubaeah.

Selain DBD, penyakit lainnya yang perlu diwaspadai adalah penyakit pada organ pencernaan seperti diare. Menurutnya, menjaga pola hidup sehat melalui Germas atau gerakan masyarkat hidup sehat sangat baik untuk menjaga daya tahan tubuh tetap bugas selama musim penghujan.

Ada empat poin dalam Germas di Kota Bogor yakni rutin mengecek kesehatan berkala, banyak makan buah dan sayur, berolah fisik rutin 30 menit setiap hari serta enyahkan asap rokok. "Kalau ini sudah diterapkan, ditambah menjaga kesehatan lingkungan dengan PSN, mudah-mudahan penyakit musim hujan bisa dihindarkan," kata Rubaeah.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement