Senin 18 Dec 2017 10:51 WIB

Setelah 71 tahun, Jenazah Raja Italia Pendukung Fasisme Musolini Kembali dari Mesir

Musolini (kanan) dan Raja Emmanuel (kiri) memberi hormat pada monumen pahlawan tak dikenal  pada tahun 1938 di Roma.
Foto:
Dari kanan ke kiri: Hitler, Musolini, dan Raja Victor Emmanuel.

Orang-orang Italia kini telah memilih untuk menghapus monarki setelah Perang Dunia II. Mereka menghukum keluarga kerajaan karena berkolaborasi dengan Mussolini fasis.

Ketika ‘Blackshirts’ (pengikut Musolini selalu menenakan seragam warna hitam)  berbaris di Roma pada tahun 1922, Victor Emmanuel tidak hanya menolak permintaan pemerintah untuk mengumumkan darurat militer atas kerajannya. Dia malah  menyerahkan kekuasaan kepada Mussolini.

Dia kemudian juga sangat dikritik karena menandatangani undang-undang rasial 1938 yang secara kasar mendiskriminasi orang Yahudi.

Pada tahun 1943, Victor Emmanuel berusaha memperbaiki reputasi monarki Italia yang telah usang itu dengan menyuruh Mussolini ditangkap. Namun dia tetap disalahkan karena telah memberikan waktu  selama 40 hari untuk memperjuangkan gencatan senjata dengan Sekutu. Jeda waktu ini telah pula memberikan waktu bagi sekutu untuk menyerang Jerman.

“Dia adalah "raja yang mengkhianati konstitusi, menerima fasisme, menandatangani undang-undang yang menekan kebebasan dasar, menandatangani undang-undang rasial, dan membawa Italia ke dalam perang," kata sejarawan Italia Piero Craveri.

Sementara itu, orang-orang Italia tidak ingat akan kehendak raja yang terlanjur malu itu dikembalikan. Para sejarawan dan para penulis di Italia berbicara dengan keras menentang saran bahwa pasangan kerajaan harus  disemayamkan dengan mengambil tempat di bekas kuil Romawi yang berasitektur melingkar.

"Tidak mungkin menguburkan Victor Emmanuel III di Pantheon ... tempat kenangan bersama untuk bangsa ini," kata sejarawan Gianni Oliva kepada La Repubblica.

Di antara yang terkubur di bawah kubah udara terbuka di pusat bersejarah ibu kota Italia itu adalah pelukis Raphael dan Annibale Carracci, komposer Arcangelo Corelli, dan arsitek Baldassare Peruzzi.

sumber : Al Arabiya/The Times.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement