REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melakukan pengecekan data laporan kerusakan akibat gempa yang terjadi, pada Jumat (15/12). Hasilnya memastikan hanya tiga rumah warga yang mengalami kerusakan mulai dari tingkat sedang dan ringan.
"Sementara informasi sekolah runtuh di Kecamatan Ciemas bukan akibat gempa melainkan lapuk," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Maman Suherman kepada Republika.co.id, Senin (18/12). Sekolah yang dilaporkan ruang kelasnya rusak tersebut berada di SMP 2 Ciemas dan sudah lama tidak digunakan kegiatan belajar mengajar.
Selain itu ungkap Maman, petugas juga melakukan pengecekan terhadap satu sekolah lainnya yang dilaporkan rusak akibat gempa yakni Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Tegalbuleud. Hasilnya ruang kelas tersebut hanya mengalami retak-retak.
Kepala Seksi Kedaruratan, BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman menambahkan hingga, Ahad (17/12), tidak ada penambahan data kerusakan akibat gempa bumi. "Ada tiga rumah yang rusak berada di Kecamatan Caringin, Gegerbitung, dan Jampang Kulon," cetus dia.
Dari tiga rumah tersebut lanjut Eka, sebanyak dua rumah rusak sedang dan satu lainnya mengalami rusak ringan. Rinciannya, kata Eka, satu rumah rusak ringan di Kampung Ciseupan Hilir RT 03 RW 06 Desa Seuseupan, Kecamatan Caringin.
Rumah yang dihuni satu Kepala Keluarga (KK) yang terdiri atas lima jiwa itu, ungkap Eka, mengalami rusak berupa retak pada bagian dinding akibat gempa. Lokasi bencana kedua berada di Kampung Cisayang RT 19 RW 05 Desa Cijurey Kecamatan Gegerbitung.
Di tempat tersebut ada satu rumah yang ditempati dua jiwa mengalami rusak sedang berupa sebagian atap rumah rusak. Terakhir di Kampung Kebon Jambu RT 03 RW 04 Desa Tanjung Kecamatan Jampang Kulon. Di wilayah itu dilaporkan satu rumah warga yang ditempati satu KK yang terdiri dari tiga jiwa mengalami rusak sedang.