Ahad 17 Dec 2017 21:24 WIB

BPBD Garut: Kerusakan Akibat Gempa Ada di 9 Kecamatan

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Muhammad Subarkah
Warga membersihkan material reruntuhan bangunan rumah pasca gempa bumi di Desa Sumelap, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (16/12).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warga membersihkan material reruntuhan bangunan rumah pasca gempa bumi di Desa Sumelap, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mendata sembilan kecamatan mengalami dampak gempa pada Jumat kemarin. Setidaknya 20 rumah rusak sedang dan satu rumah roboh.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Dadi Djakaria mengatakan kerusakan terbanyak berada di Kecamatan Pakenjeng. Disana asa 14 rumah rusak sedang berdasarkan hasil laporan pihak kecamatan.

"Kesembilan kecamatan yakni Cikajang, Cilawu, Garut Kota, Banyuresmi, Tarogong Kidul, Samarang, Cibalong, Pameungpeuk, dan Pakenjeng. Selain rumah, fasilitas ibadah dan fasilitas pendidikan juga ada yang rusak," katanya pada wartawan, Ahad (17/12).

Ia menyebut kerusakan di Kecamatan Pameungpeuk tak hanya pada pemukiman, melainkan juga pada RSUD Pameungpeuk. Namun kerusakannya masih tergolong ringan yaitu keretakan dinding. Selain itu, ada pula tiga masjid yang mengalami rusak pada bagian dinding.

"Hanya retak dindingnya (RSU). Untuk rumah roboh ada di Garut Kota. Ini baru laporan sementara karena petugas masih menginventarisir di lapangan," ujarnya.

Ia belum bisa memastikan kerugian akibat dampak gempa bumi tersebut. Ia mengimbau warga di pantai selatan Garut tetap harus waspada.

"Gempa susulan sempat terjadi pada Sabtu pagi walau tidak berpotensi tsunami. Jadi harus tetap hati-hati," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement