REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi memastikan tidak ada kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa bumi pada Jumat (15/12) dan Sabtu (16/12) lalu. Ini didasarkan pantauan petugas penanggulangan bencana di daerah.
"Alhamdulilah, di Kota Sukabumi dilaporkan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan rumah, meskipun sebagian besar warga merasakan besarnya getaran gempa yang terjadi dua kali," ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan Ahad (17/12).
Bencana gempa yang dirasakan warga tercatat pertama kali terjadi pada Jumat malam pukul 23.04 WIB. Gempa tersebut memiliki kekuatan 4,5 skala richter (SR) yang berpusat di 48 kilotemer Barat Daya Sukabumi dengan kedalaman 50 kilometer.
Selanjutnya, gempa bumi cukup besar getarannya terjadi pada Jumat pukul 23.47 WIB dengan kekuatan 6,9 SR. Terakhir getaran gempa mengguncang pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.22 WIB dengan kekuatan 5,7 SR.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami mengatakan, hingga Ahad siang dilaporkan tidak ada kerusakan. "Dipastikan tidak ada kerusakan akibat gempa," kata dia.
Hal ini ungkap Zulkarnain berdasarkan laporan dari petugas yang ada di tujuh kecamatan dan 33 kelurahan. Meskipun, diakui dia, sebagian warga Sukabumi merasakan getaran yang cukup besar terutama gempa pada Jumat malam.
Sebelumnya, Kota Sukabumi dipetakan sebagai daerah yang mempunyai risiko bencana mulai gempa bumi hingga longsor. Hal ini didasarkan pada indeks risiko bencana Indonesia yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Berdasarkan indeks risiko bencana Indonesia pada 2013 lalu, Sukabumi berada pada kelas risiko sedang dengan skor 114," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan.
Dia mengatakan dari hasil penghitungan multi ancaman menyebutkan Sukabumi memiliki indeks risiko tinggi untuk empat jenis bencana. Keempat jenis bencana itu yakni gempa bumi, longsor, kekeringan, dan kebakaran permukiman.
Selain itu, dari analisis di lapangan terutama dari sudut pandang geografis Sukabumi juga memiliki potensi ancaman gunung meletus. Wilayah Sukabumi berdekatan dengan gunung berapi yang masih aktif yakni Gunung Gede Pangrango. Hal ini, kata dia, bisa menjadi salah satu potensi ancaman bencana yang memerlukan perhatian dari semua pihak terkait.