Jumat 15 Dec 2017 22:50 WIB

Munaslub Jadi Momen Berubahnya Rekomendasi Pilkada Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar,  Agung Laksono,  didampingi Agus Komarudin (SOKSI) dan Roem Kono (MKGR) menyampaikan pernyataan terkait munaslub Partai Golkar,  Ahad (10/12).
Foto: dian erika nugraheny
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono, didampingi Agus Komarudin (SOKSI) dan Roem Kono (MKGR) menyampaikan pernyataan terkait munaslub Partai Golkar, Ahad (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Sekretaris DPP Partai Golkar, Ratu Dian Hatifah menilai, rekomendasi Partai Golkar di Pilgub Jawa Barat memiliki potensi untuk berubah. Perubahan ini, dapat terjadi usai Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 19 dan 20 Desember 2017 mendatang. Agenda ini, akan didahului oleh Rapat Pimpinan Nasional sehari sebelumnya.

Namun, menurut Ratu, sampai hari ini belum ada perubahan rekomendasi untuk Pilgub Jabar. Seluruh produk hukum yang dipakai, masih hasil dari proses yang dijalankan oleh mantan Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham.

"Sampai sekarang ini, Golkar belum ada perubahan untuk Pilgub Jabar," ujar Ratu,Jumat (15/12). Namun, kata dia, rekomendasi memiliki potensi berubah setelah Munaslub beberapa hari lagi. "Ya peluangnya, fifty-fifty lah di Munaslub nanti," katanya.

Ratu mengatakan, usulan perubahan rekomendasi sebenarnya sudah mengemuka dalam rapat pleno DPP Partai Golkar pada Rabu, (13/12) kemarin lusa. Namun, karena dikhawatirkan mengganggu fokus agenda pleno, maka pembahasan perubahan rekomendasi akan dilaksanakan usai Munaslub digelar.

"Kemarin itu saat rapat pleno telah ada pembahasan tentang usulan perubahan rekomendasi calon dalam Pilkada," katanya. Tapi, kata dia, disepakati untuk diundurkan waktunya. Karena, fokus kemarin soal pergantian Ketua Umum.

Ratu mengatakan, ia tidak mengetahui apakah agenda Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 18 Desember 2017 akan membahas perubahan rekomendasi atau tidak. Untuk diketahui, Rapimnas merupakan forum tertinggi setelah Munas yang harus menghadirkan semua unsur DPP dan DPD I Partai Golkar se-Indonesia.

"Saya juga belum bisa menjelaskan apakah (rekomendasi.red) akan dibahas dalam Rapimnas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement