Jumat 15 Dec 2017 14:28 WIB

Harga Sembako di Semarang Terpantau Normal

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pembeli memilih cabai merah keriting di pasar tradisional di Mamuju, Sulawesi Barat, rabu (24/5). Menurut pedagang setempat menjelang Ramadan harga sembako mulai naik, di antaranya cabai merah besar dari harga Rp20 ribu per kilogram menjadi Rp35 ribu per kilogram.
Foto: Akbar Tado/Antara
Seorang pembeli memilih cabai merah keriting di pasar tradisional di Mamuju, Sulawesi Barat, rabu (24/5). Menurut pedagang setempat menjelang Ramadan harga sembako mulai naik, di antaranya cabai merah besar dari harga Rp20 ribu per kilogram menjadi Rp35 ribu per kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kapolda Jawa Tengah memantau pasar tradisional di Kota Semarang. Pemantauan ini dilaksanakan dalam inspeksi mendadak (sidak) di pasar Peterongan Semarang, Jumat (15/12). Kapolda menyampaikan, pemantauan harga kebutuhan pokok dilakukan di seluruh Jawa Tengah dengan mengerahkan anggota di setiap Polres.

Polda Jawa Tengah memang memiliki tim satgas pangan untuk melindungi warga dari spekulan harga. Dalam sidak ini Kapolda didampingi oleh Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, Bachrul Chairi serta Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono.

Berdasarkan penuturan pedagang, hingga pertengahan Desember ini, harga sejumlah komoditas pokok terpantau normal. Kalaupun ada kenaikan harga komoditas tertentu masih terpantau wajar.

Seperti diungkapkan Wahyudi (31), salah satu pedagang di pasar Peterongan. Menurutnya komoditas yang sudah mengalami kenaikan harga adalah sayuran.

Meski begitu kenaikan harga yang terpantau belum terlalu signifikan. Ditengarai kenaikan harga ini merupakan faktor cuaca yang cenderung kurang bersahabat bagi petani sayuran.

Ia mencontohkan untuk harga sayuran jenis kangkung yang semula hanya Rp 6.500 kini menjadi Rp 7 ribu. "Yang tertinggi seledri yang biasanya berkisar Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu per ikat, sekarang Rp 20 ribu," kata dia.

Saat ditanya harga bawang merah, ia mengaku saat ini harga komoditas ini tengah jatuh. Bahkan jauh dibandingkan dengan harga saat menjelang hari raya Idul Fitri 2017, beberapa waktu lalu.

Pada Lebaran, katanya, harga bawang merah tembus Rp 90 ribu per kilogram. Harga komoditas ini berangsur normal dan saat ini hanya Rp 20 ribu per kilogram. Jika biji bawangnya besar harganya baru mencapai Rp 24 ribu per kilogram. Penurunan harga ini menurutnya dipicu oleh panen raya bawang merah di daerah penghasil.

"Biasa kalau panen, stok melimpah harga bawang merah turun," kata dia.

Dalam kesempatan ini, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono menyampaikan, sidak ini untuk memantau sekaligus mencegah permainan harga bahan pokok di pasaran menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

Hasilnya, sejumlah harga kebutuhan masyarakat masih terpantau stabil. Kalaupun ada sejumlah komoditas mengalami krnaikan barga masih terpantau dalam batas wajar.

Seluruh hasil pemantauan ke pasar tradisional ini dilaporkan secara berkala setiap hari. "Sehingga tim satgas pangan dapat memantau perkembangannya, hingga natal dan tahun baru nanti," ucap Condro.

Kapolda juga menegaskan, tim satgas pangan Polri akan menindak tegas jika ada pihak yang bermain harga kebutuhan pokok atau melakukan penimbunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement