Jumat 15 Dec 2017 13:50 WIB

Jokowi Minta Pemprov DKI Bersihkan dan Perbanyak Waduk

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan proyek waduk Ciawi, di Kabupaten Bogor, Jumat (15/12).
Foto: Dok Humas Kementerian PUPR
Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan proyek waduk Ciawi, di Kabupaten Bogor, Jumat (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung pembangunan dua bendungan (waduk), yaitu Sukamahi dan Ciawi. Kedua bendungan ini diharap bisa menjadi alternatif menangani banjir di Provinsi Jakarta.

Jokowi mengatakan, pemerintah pusat saat ini tengah berusaha menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta. Pembangunan waduk tersebut dilakukan karena pemerintah berusaha menyelesaikan persoalan dari hulu, dari sumber air.

Pengerjaan waduk khususnya pembebasan lahan kedua waduk ini telah mencapai 22 persen, dan diharapkan keduanya rampung pada pertengahan 2019. "Dengan adanya dua waduk ini akan ada pengurangan jumlah air yang masuk ke Jakarta kurang lebih 30 persen. Artinya mengurangi banjir di Jakarta sebesar itu," ujar Jokowi usai meninjau waduk Sukamahi, Jumat (15/12).

Selain pengerjaan di hulu, Jokowi berharap agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga ikut aktif dalam meminimalisasi banjir. Selama ini, Kementerian Pekerjaa Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ikut melakulan pelebaran Kali Ciliwung.

Jokowi mengintruksikan agar Pemrpov DKI bisa memperbaiki drainase, kemudian kondisi di perkampungan yang berada di sekitar pinggir sungai, juga membersihkan sungai-sungai kecil yang selama ini ikut serta menyebabkan banjir.

"Pemeliharaan waduk-waduk yang ada di Jakarta harus dikerjakan, kalau bisa ditambah waduk-waduk yang ada di Jakarta. Itu saja, itu akan sangat mengurangi sekali," kata Jokowi.

Waduk seperti di Sunter, Pluit, Melati, Setiabudi, dan waduk lain bisa dibersikan secara berkala. Terakhir, mantan gubernur DKI Jakarta ini berharap agar Pemprov DKI juga memperhatikan sodetan yang sedang dibangun. Sodetan dari Kali Ciliwung menuju Kanal Timur ketika selesai bisa sangat mengurangi banjir yang selama ini hinggap di Jakarta.

"Jadi pemerintah pusat mengerjakan, pemprov juga mengerjakan. Semuanya harus bekerja. Konsisten mengerjakan itu, insya Allah akan menyelesaikan banyak persoalan banjir yang ada di Jakarta," ujarnya.

Untuk pembiayaan, sejauh ini menggunakan anggaran pemerintah pusat (APBN). Waduk Sukamahi diprediksi akan menghabiskan anggaran mencapai Rp 400 miliar, sedangkan waduk Ciawi ditaksir mencapai Rp 700 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement