Jumat 15 Dec 2017 08:55 WIB

Muhammadiyah Tekankan Pentingnya Pengelolaan Lingkungan

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Gita Amanda
Bencana alam (ilustrasi).
Foto: Antara/Embong Salampessy
Bencana alam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bekerja sama dengan International Program of Governmental Studies (IGOV) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan diskusi publik dengan tema Refleksi Akhir Tahun dan Pernyataan Sikap Kondisi Lingkungan Hidup Indonesia pada Kamis (14/12). Acara tersebut merupakan acara tahunan, yang bertujuan untuk berdiskusi tetang bencana dan memberikan solusi dalam upaya penyelesaian permasalahan lingkungan yang dihadapi masyarakat.

Diskusi ini menghadirkan lima narasumber yaitu Prof. Dr. Muhjidin Mawardi (Ketua MLH PP Muhammadiyah), Prof. Dr. Bakti Setiawan (MLH PP Muhammadiyah), Prof. Dr. Sunjoto (Dosen Fakultas Teknik UGM), dan Dr Tasdiyanto Rohadi (Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI).

 

Muhjidin selaku Ketua MLH PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa saat ini bencana harus menjadi perhatian khusus, baik dari pihak pemerintah ataupun elemen masyarakat. Mengingat akhir-akhir ini bencana alam di Indonesia sudah terjadi di beberapa wilayah dan menelan banyak korban jiwa serta banyak merusak infrastruktur.

 

Saat ini aspek lingkungan harus sudah menjadi perhatian dari pemerintah maupun masyarakat. Karena jika kita adil terhadap lingkungan, akan meminimalisir terjadinya bencana. "Tidak hanya perbuatan seseorang yang bisa merusak alam akan tetapi perbuatan sekolompok orang juga akan mengakibatkan terjadinya kerusakan alam," kata dia dalam acara yang digelar di di UMY tersebut.

 

Muhjidin juga menambahkan semua pihak harus terlibat dalam membantu pemerintah. Salah satunya yaitu dengan pengambilan sikap dan pernyataan dari Muhammadiyah terkait kondisi lingkungan saat ini. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya dalam memberikan solusi-solusi sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan pemerintah.

 

Salah satu bencana lingkungan yang juga mengancam kehidupan bangsa adalah terjadinya krisis air yang berupa banjir dan kekeringan, yang merupakan akibat langsung dari deforestasi dan degradasi lahan dan dipicu oleh perubahan iklim. Krisis air yang telah terjadi akhir-akhir ini sudah sampai pada tahap yang serius dan darurat.

 

"Oleh karena itu pemerintah dan seluruh jajarannya harus berani menyatakan bahwa krisis air yang terjadi di Indonesia saat ini merupakan permasalahan yang serius dan telah berada dalam kondisi darurat, sehingga memerlukan tindakan penyelamatan darurat pula, " ucapnya.

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement