Kamis 14 Dec 2017 20:00 WIB

Nelayan Malaysia yang Ditahan di Medan akan Dipulangkan

Rep: Issha Harruma/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota parlemen Malaysia, YB Budiman Mohd Zohdi, mengunjungi dua nelayan Malaysia yang ditahan di Rutan Kelas IIB Labuhan Deli, Medan, Kamis (14/12).
Foto: dok. Istimewa
Anggota parlemen Malaysia, YB Budiman Mohd Zohdi, mengunjungi dua nelayan Malaysia yang ditahan di Rutan Kelas IIB Labuhan Deli, Medan, Kamis (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Anggota parlemen Malaysia, YB Budiman Mohd Zohdi, mengunjungi Rutan Kelas IIB Labuhan Deli, Medan, Sumatra Utara, Kamis (14/12). Kedatangannya ini berkaitan dengan pertemuan Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak di Kuching, Malaysia, 22 November lalu.

Ada beberapa poin yang dihasilkan dalam pertemuan itu. Namun, kedatangan Budi kali ini terkait dengan poin perlindungan warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di Malaysia, dan sebaliknya.

Dia bertemu dengan dua nelayan asal Sungai Besar, Malaysia, yang kini ditahan di Rutan Kelas IIB Labuhan Deli. Tak ketinggalan, Ahli Parlimen Daerah Pemilihan Sungai Besar itu juga mengajak serta beberapa anggota keluarga keduanya. "Berdasarkan pertemuan itu, WNI yang ditangkap di Malaysia akan dibebaskan, begitu juga sebaliknya. Warga dapil saya ditahan di Labuhan Deli, jadi saya bawa keluarganya, istrinya, untuk dapat bertemu," kata Budi, Kamis (14/12).

Budi mengatakan, dua warga negara Malaysia yang dijenguknya merupakan nelayan yang dihukum penjara karena melewati batas perairan Indonesia dan melakukan illegal fishing. Keduanya sudah ditahan selama setahun terakhir. "Karena di laut kan enggak ada garis lurus. Menurut mereka enggak melewati, tapi ternyata melewati. Perkara ini kan sulit," ujar politikus Partai UMNO ini.

Terkait waktu pemulangan kedua WN Malaysia yang dijenguknya, Budi mengaku belum mendapat kepastian. Namun, dia berharap, pemulangan tersebut dapat segera dilakukan. Begitu juga dengan warga negara Indonesia yang ada di Malaysia. "Minggu depan ada perundingan. Secepatnya dipulangkan dari Medan," kata Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement