REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengatakan, berita politik masa kini didominasi sensasi korupsi berjamaah. Bahkan, sangat diwarnai isu perpecahan partai, skandal pribadi, dan remeh temeh lainnya.
"Kita merindukan romantisme politik zaman founding fathers: berpolitik untuk sebuah gagasan Indonesia," kata Denny di Jakarta, Kamis (14/12).
Ia menilai video yang dibuat Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebagai pesan singkat soal gagasan yang akan dibawanya jika kelak memimpin partai berlambang pohon beringin tersebut. Menurut Denny, lewat videonya tersebut Airlangga ingin melahirkan partai yang bersih dan membangkitkan sebuah bangsa, sesuai semboyannya 'Golkar Bersih, Golkar Bangkit'.
"Dalam video pendek 1-2 menit, memang Airlangga Hartarto cukup memberikan outline dan kerangka besar saja. Saya mendengar Airlangga Hartarto juga menyiapkan konferensi pers untuk menjelaskan mengapa Partai Golkar dan partai umumnya perlu masuk ke tahap berikutnya, partai modern sebagaimana partai di negara maju," tuturnya.
Denny JA menilai video yang dibuat Airlangga dengan model speed drawing memperkuat tradisi public expose yang baik dan memang dibutuhkan. "Sungguh kita ingin tahu. Jelang munaslub dan setelah munaslub, seberapa berubah Partai Golkar, selaku partai paling senior di Indonesia," ucap Denny.
(Baca Juga: Denny JA: Golkar di Bawah Airlangga Perlu Branding Baru)