REPUBLIKA.CO.ID, KUTACANE, ACEH -- Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Aceh menyebut, pemerintah harus segera melengkapi berbagai fasilitas penunjang bagi wisatawan yang berkunjungan ke Sabang.
"Sail Sabang yang baru terlaksana, cuma daya tarik. Tapi setelahnya, kita termasuk pemerintah daerah harus menyediakan infrastruktur penunjang," ucap Ketua ASPPI Aceh, Dedi T Zaimy melalui telepon di Aceh Tenggara, Rabu (13/12).
Menurutnya, infrastruktur penunjang pada berbagai lokasi objek wisata bahari di Sabang atau Pulau Weh, kini sangat mendesak untuk dibangun.
Ia mencontohkan, seperti di Pantai Iboih terkenal sebagai destinasi favourit karena terdapat berbagai aktivitas yang bisa dilakukan oleh wisatawan terutama turis asing.
Fasilitas penunjang itu kata dia misalnya untuk diving atau menyelam, snorkeling atau menyelam permukaan, fishing atau menangkap ikan, sunbathing, atau berjemur, dan kegiatan wisata bahari lainnya dengan titik yang menarik. "Wisatawan atau turis membutuhkan sarana air bersih dan kamar ganti pakaian yang memadai. Pemerintah pusat, telah berupaya, sekarang tinggal pemerintah daerah," terangnya.
Sabang sendiri, lanjut dia, tidak masuk dalam 10 destinasi tujuan wisata secara nasional, tetapi kebijakan pemerintahan Joko Widodo untuk menumbuhkan wilayah Indonesia bagian terluar betul-betul dirasakan pihaknya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat secara kumulatif dari Januari hingga Oktober 2017, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Aceh menurun sebesar 26,71 persen atau 25.556 orang dari 34.869 orang di tahun 2016.
"Kita berharap agar wisatawan tidak menyesal, dan ingin kembali lagi ke Sabang. Itu yang kita harapkan dampak Sail Sabang bisa menumbuhan perekonomian, terutama dari sektor pariwisata," tutur Dedi.
Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam acara puncak mengatakan, Sail Sabang merupakan ajang promosi Aceh kepada dunia untuk menarik para investor terutama dari luar negeri. "Ini sebagai bukti, bahwa masyarakat di Aceh damai dan tenteram. Di sini, investor bisa datang untuk berinvestasi," terang Jusuf Kalla.
Menteri Pariwisata Arief Yahya berucap, Sail Sabang 2017 adalah acara terbesar dari sembilan kegiatan serupa yang dilaksanakan sebelumnya. "Target kita hingga 2019 nanti, wisman mencapai tiga kali lipat atau 30.000-an orang. Makanya sekarang kita tata, termasuk aksesibilitas dan sumber daya manusianya," kata Menpar Arief.