REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta pihak kepolisian dapat menjaga keamanan dalam menyambut perayaan Natal dan libur tahun baru.
"Khusus untuk natal dan tahun baru, persiapan (kemanan) mohon ditingkatkan, tapi sifatnya tidak terkesan tegang. Tetap rileks saja, santai saja. Tapi aman dan terkendali. Pengamanan natal sudah sangat optimal persiapannya oleh Pak Kapolres," ujar Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Emil usai menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektor di Aula Mapolrestabes Bandung, Rabu (13/12).
Selain dihadiri oleh Emil, acara tersebut juga dihadiri Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo, Dandim 0618/BS Letkol Inf Arfin Dahlan, dan Danlanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb M.l Iman Handojo. Turut hadir Kapolsek dan kepala dinas terkait, seperti Dinas Perhubungan, Dinas Pangan dan Pertanian, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Emil mengatakan, momentum perayaan Natal itu tentu menjadi perhatian pemerintah kota dan kepolisian agar berjalan tanpa gangguan keamanan dan ketertiban. Ia juga mengingatkan kepada jajaran pemerintah kota agar sama-sama menjaga kondusifitas kota. Yakni, mulai dari pengamanan lalu lintas hingga keamanan pangan.
Emil ingin selama momentum dua perayaan itu tidak terjadi kenaikan harga pangan yang terkadang juga bisa memicu kondisi kota yang tidak kondusif.
Begitu juga, kata dia, dengan kesiapan penerimaan wisatawan dari luar kota yang hendak berlibur ke Bandung. Berdasarkan data, dalam dua tahun terakhir Kota Bandung menerima peningkatan jumlah wisatawan hingga hampir 1 juta.
Sebagai kota wisata, pada hari-hari libur seperti itu para petugas lapangan seperti Dinas Perhubungan juga tim kepolisian justru harus meningkatkan kewaspadaan di titik-titik keramaian.
Tahun ini, menurut Emil, ia menetapkan ada tiga titik pusat perayaan tahun baru di Kota Bandung. Yakni, di Alun-Alun Bandung (Jalan Asia Afrika), Alun-alun Ujungberung, dan Alun-alun Cicendo. Sementara itu, perayaan tahun baru yang biasa dilaksanakan di atas jembatan layang Pasupati, tahun ini dilarang dilakukan. Pasalnya, perbaikan jembatan belum rampung dilakukan.
Emil menjelaskan, situasi Kota Bandung hari ini banyak menerima kabar baik. Survei mengatakan bahwa 96 persen warga Bandung betah tinggal di kotanya. Ia menekankan, hal itu disebabkan oleh rasa aman dan nyaman yang ditumbuhkan berkat kerja sama pemerintah dengan jajaran kepolisian dan TNI.
"Modal Kota Bandung kenapa dicintai 96 persen warganya yang menyatakan betah tadi karena faktor aman dan nyaman. Nyamannya urusan wali kota, amannya urusan Pak Kapolrestabes," kata Emil.