REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Indonesia Andi Amran Sulaiman, mengaku stok pangan hingga akhir 2017 tidak memiliki masalah. Hal tersebut ia ungkapkan karena produksi pangan yang saat ini melimpah.
"Stok kita 1,1 juta, tinggal 20 hari lagi kita panen puncak. Januari kan tinggal 20 hari lagi, jadi tidak ada masalah. Bulan (Desember) ini pun panen, kurang lebih satu juta hektare, jadi enam juta ton," kata Amran di Gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Rabu (13/12).
Amran mengatakan, Kementan menghadirkan sistem solusi permanen untuk paceklik. Solusi tersebut, diungkapkan Amran dengan menyediakan dua kali lipat luas lahan pangan untuk menanam kebutuhan pangan, terutama dalam dua tahun terakhir.
"Yang dulunya bulan November, bulan Desember hanya panen 500 ribu hektare, sekarang dua kali lipat, satu juta (hektare). Karena di bulan Juli, Agustus, September kita tanam satu juta," tambahnya.
Namun, Amran mengatakan, masalah yang mungkin akan timbul terhadap stok pangan, kemungkinan hanya pada distribusinya saja. Seperti, ketika banjir, yang mengakibatkan distribusi ke beberapa wilayah menjadi terganggu.
"Ini persoalan transportasi saja, tetapi pasokan Cipinang masih di atas normal. Kan, aku pantau," tambahnya.
Dengan adanya gangguan distribusi, biasanya harga pangan bisa melonjak naik. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Amran mengatakan, Kementan sendiri telah melakukan operasi pasar sebelumnya.
"Kita sudah melakukan operasi pasar, bukan sekarang, tapi jauh sebelumnya. Kalau dulu yang terjadi bulan ini tuh harga naik melonjak, Tapi sekarang tidak kan? (Kenaikan harga pangan) Ini biasa naik seratus (rupiah) turun lagi seratus (rupiah)," tambahnya.
Untuk itu, Amran menegaskan, stok pangan aman hingga tahun baru. Demi memastikan ketersediaan pangan, Amran mengatakan selalu melakukan pengecekan keseluruh daerah di Indonesia. "Kita monitor harian seluruh Indonesia, nggak boleh main-main. Jadi kalau tanaman pangan, itu harus kita cek tiga bulan sebelumnya. Hari ini saya harus cek untuk pangan bulan Maret. Jangan kejutan-kejutan (yang tidak diinginkan) terjadi. Jadi kita sudah persiapkan dari jauh hari," tambah Amran.
Advertisement