Rabu 13 Dec 2017 11:34 WIB

'Monsoon Break' Berakhir, Banjir Kini Mengintai

Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir. ilustrasi
Foto: Antara/Rahmad
Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan setelah berakhirnya fenomena "monsoon break" (perubahan iklim ekstrim). Karena selepas fenomena tersebut, biasanya terjadi hujan lebat selama beberapa hari.

"Waspadai banjir di Jawa Tengah pasca-monsoon break," kata pakar Hidrologi dan Sumber Daya Air dari Universitas Jenderal Soedirman, Yanto PhD. di Purwokerto, Rabu.

Periode monsoon break di Indonesia yang berlangsung pada 4-12 Desember 2017 baru saja berakhir. Monsoon break adalah periode di mana aktivitas monsoon (perubahan iklim) menjadi sangat lemah atau bahkan nihil yang ditandai dengan rendahnya curah hujan di hampir seluruh wilayah di Indonesia, termasuk Jawa Tengah.

Pasca-monsoon break biasanya diikuti dengan kejadian hujan lebat selama beberapa hari. Kondisi tersebut, kata Yanto, dapat berlangsung sekitar tiga hingga lima hari ke depan.

 

"Dalam iklim biasanya setelah periode kering ekstrem diikuti periode basah ekstrem," katanya.

Terlebih lagi, kata dia, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam dua hari ke depan akan terjadi hujan di seluruh wilayah Jawa Tengah. Di hampir separuh kabupaten di Jawa Tengah bahkan diperkirakan akan terjadi hujan lebat yang disertai petir terutama pada siang hari.

''Hujan lebat berpotensi menyebabkan banjir,'' katanya.

''Oleh karena itu, beberapa wilayah di Jawa Tengah perlu mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir yang cukup besar,'' kata Yanto. ''Sebab hampir semua wilayah di pantai Utara Jawa Tengah yang membentang dari Brebes hingga ke Pati merupakan daerah rawan banjir.''

Dia menambahkan masyarakat di bagian Selatan Jawa Tengah, yakni Majenang, Banyumas, Gombong, dan Kebumen juga perlu waspada terhadap kejadian banjir selama dua hari ke depan.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement