Rabu 13 Dec 2017 07:31 WIB

Kemendag: Stok Sembako di Sumut Masih Memadai

Rep: Issha Harruma/ Red: Esthi Maharani
Beras
Foto: Youtube
Beras

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Kasan menjamin, stok bahan pokok di Sumut menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 dalam kategori memadai. Hal ini disampaikan Kasan usai mengecek Gudang Perum Bulog Divre Sumut di Medan, Selasa (12/12).

Kasan mengatakan, pemerintah akan terus memastikan stabilisasi harga dan ketersediaan pasokan dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (KBKN). Masyarakat diminta tidak khawatir akan ketersediaan bahan pokok, seperti beras, gula dan minyak goreng.

Saat ini, Kasan menyebut, stok beras yang ada di gudang Bulog mencapai 40 ribu ton. Stok ini, lanjutnya, bisa menutupi kebutuhan masyarakat di Sumut hingga beberapa bulan ke depan.

"Stok tersebut cukup untuk masyarakat di Sumut selama empat bulan ke depan. Di mana setiap bulannya, kebutuhan konsumsi masyarakat di Sumut sebanyak 10 ribu ton," kata Kasan, Selasa (12/12).

Kepala Perum Bulog Divre Sumut, Benhur Ngkaimi menambahkan, untuk gula pasir, saat ini, stoknya mencapai 13 ton. Stok tersebut dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan selama bulan Desember, di mana rata-rata konsumsi gula pasir per bulan di Sumut sebanyak 9 ton.

"Kemudian bawang putih stoknya 7 ton, konsumsi sebulan 2 ton. Minyak goreng kita punya 36 ton, konsumsi 15 ton per bulan," ujar Benhur.

Untuk cabai merah, Benhur mengatakan, pihaknya terus melakukan pendistribusian langsung dariprodusen. Mereka juga secara rutin melakukan operasi pasar.

"Untuk cabai rawit, konsumsi masyarakat Sumut tidak terlalu besar. Kalau bergejolak, kami akan koordinasikan. Kalau telur, ada kenaikan tapi masih di bawah batas harga," kata Benhur.

Dalam kunjungan ini, Kasan didampingi oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi dan sejumlah pejabat lain. Kedatangan mereka untuk melihat langsung stok beras, gula dan bahan pokok lain di gudang tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement