Selasa 12 Dec 2017 21:00 WIB

AMIK BSI Bekasi Dukung Mahasiswa Berbisnis Lewat Startup

Mahasiswa AMIK BSI Bekasi mengikuti seminar teknologi bertemakan startup dan IT.preneur.
Foto: Dok BSI
Mahasiswa AMIK BSI Bekasi mengikuti seminar teknologi bertemakan startup dan IT.preneur.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Saat ini AMIK BSI Bekasi, kampus yang telah terakreditasi B pada kedua Program Studinya (Manajemen Informatika dan Komputerisasi Akuntansi), sedang berupaya membangun ekosistem startup di kalangan mahasiswanya. Caranya adalah  dengan mendukung mahasiswa dalam mendirikan startup sebagai salah satu upaya mengembangkan bisnisnya sebagai calon pengusaha muda.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan mengadakan seminar berbasis teknologi bertemakan Startup dan IT Preneur bertempat di aula AMIK BSI Bekasi kampus Kaliabang, Jalan Raya Kaliabang nomor 8, Perwira, Bekasi Utara, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (6/12).

Seminar yang dilaksanakan oleh Program Studi Manajemen Informatika (Prodi MI) AMIK BSI Bekasi ini diikuti oleh 543 mahasiswa. Acara tersebut menampilkan Mizno Kruge, co founder startup carijasa.com sebagai pembicara utama. Ia mengusung materi berjudul ‘Build a Qualified Startup To Become IT Preneur Success’.

Dalam materinya, Mizno menjelaskan cara membangun startup dari awal serta kita-kiat mempertahankan eksistensi dan bisnisnya semakin sukses. Selain itu, ia pun memberikan pengalamanya dalam menghadapi permasalahan dan kendala dalam merintis bisnis melalui startup.

“Diperlukan komitmen dan kesabaran dalam membangun startup. Selain itu, selalu sigap untuk mengembangkan ide maupun kreatif dalam melihat peluang sebagai salah satu solusi dasar startup dapat bertahan dan sukses,” kata Mizno.

Lebih lanjut, Mizno menjelaskan, selain kemampuan menguasasi bahasa program, kemampuan marketing maupun branding juga menjadi poin penting kemampuan yang harus dimiliki untuk memulai bisnis melalui startup.

“Jika ingin membangun startup, diperlukan tim yang solid dan satu visi. Hal ini dikarenakan, startup memerlukan waktu paling sedikit tiga tahun untuk dapat dikatakan sustainable,” kata Mizno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement