Selasa 12 Dec 2017 23:50 WIB

KAI Cirebon Petakan Enam Jalur Rawan Bencana

Pekerja menggunakan alat berat untuk membersihkan material tanah longsor yang menimbun jalur kereta api di KM 231+01 Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (23/11).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Pekerja menggunakan alat berat untuk membersihkan material tanah longsor yang menimbun jalur kereta api di KM 231+01 Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (23/11).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — PT Kereta Api Indonesia Daop 3 Cirebon, Jawa Barat, memetakan enam lokasi jalur kereta yang rawan bencana alam, terutama pergerakan tanah dan longsor selama musim hujan. "Di Daop 3 Cirebon terdapat enam lokasi yang rawan, baik berupa tanah amblas maupun rawan longsor," kata Manajer Daop 3 Cirebon, Krisbiyantoro di Cirebon, Selasa (12/12).

Selama musim hujani, KAI selalu mewaspadai titik yang dianggap rawan, agar ketika terjadi bencana dapat sesegera mungkin diperbaiki ketika itu memungkinkan. Untuk itu di titik rawan seperti di daerah Jatibarang-Telagasari, Cipunegara-Haurgeulis, Haurgeulis-Cilege, Luwung-Sindang Laut, Sindanglaut-Ciledug dan Brebes-Bulakamba.

"Untuk daerah Ciledug itu rawan longsor, kemudian kalau di Jatibarang-Telagasari itu ambles, karena kontur tanahnya sangat labil," tuturnya.

Krisbiyantoro menambahkan PT KAI Daop 3 sudah menyiagakan alat material untuk siaga (Amus) di daerah-daerah rawan bencana alam. "Kami menyiapkan Amus untuk siaga yang berisikan perancah pasir kemudian juga potongan besi yang bisa digunakan secara darurat," ujarnya.

Ia menambahkan Kepala Daop 3 Cirebon juga sudah mengintruksikan untuk lebih waspada lagi, terutama petugas pemeriksa jalan (PPJ). "Secara intensif PPJ ditugaskan utamanya setelah hujan maupun hujan saat berlangsung dititik-titik rawan dan terus dipantau, agar perjalanan kereta tidak terhambat," kata Krisbiyantoro.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement