Selasa 12 Dec 2017 16:59 WIB

Railink Siapkan Fasilitas Pejalan Kaki ke Sudirman Baru

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Nidia Zuraya
Suasana pembangunan Stasiun Sudirman Baru di Jakarta, Selasa (31/10).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Suasana pembangunan Stasiun Sudirman Baru di Jakarta, Selasa (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stasiun Sudirman Baru atau disebut juga BNI City sebentar lagi akan segera diresmikan. Saat ini, berbagai persiapan sedang dilakukan antara lain adalah mempersiapkan sarana prasarana kereta, fasilitas untuk pengguna kereta, termasuk juga pengaturan lalu lintas yang nantinya diharapkan akan mempermudah pengguna jalan di sekitar stasiun tersebut.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono mengatakan semakin hari pengguna KRL Commuterline semakin meningkat. Membludaknya jumlah penumpang yang keluar dari stasiun seringkali menyebabkan kemacetan di sekitarnya.

Hal tersebut harus diatasi dengan menambah banyak fasilitas bagi transportasi antarmoda bagi pejalan kaki sehingga mereka tidak perlu memenuhi jalanan. "Selama ini kan pemerintah terkesan agak lambat membangun untuk mengantisipasi pergerakan penumpang di stasiun-stasiun kereta. Akibat meningkatnya penumpang kereta api terutama yang commuter. Oleh karena itu BPTJ akan melihat semua stasiun-stasiun yang ada apakah transportasi antar modanya sudah tersedia atau belum," kata Bambang, Selasa (12/12).

Bambang mengatakan, apabila pengaturan antarmoda sudah baik maka kemacetan yang ditimbulkan akibat pergerakan orang dapat teratasi. Selain itu, penataan angkutan umum antarmoda yang baik akan merapikan juga kendaraan umum seperti bus, bajaj, atau ojek.

Terkait dibangunnya Stasiun Sudirman Baru yang terhubung dengan Bandara Soekarno-Hatta, Bambang mengatakan pihaknya pasti menyediakan fasilitas untuk pejalan kaki. Pengadaan fasilitas pejalan kaki ini berhubungan pula dengan dibangunnya Transit Oriented Development (TOD) di area Dukuh Atas.

"Pergerakan ini kan harus difasilitasi kemana mereka bergeraknya. Salah satunya adalah kami menyiapkan fasilitas untuk pejalan kaki karena ini budget awal pembangunan TOD di daerah Dukuh Atas. Salah satu persyaratan TOD adalah adanya fasilitas pergerakan orang untuk pejalan kaki," tutur Bambang.

Masih menurut Bambang, fasilitas pergerakan orang yang menjadi syarat TOD harus dapat memfasilitasi masyarakat paling tidak untuk berjalan selama tujuh menit. Ia juga menambahkan, pembangunan TOD sudah dimulai meskipun dalam skala kecil yaitu pengadaan fasilitasfasilitas pejalan kaki utk pergerakan antarmoda.

Salah satu fasilitas untuk pejalan kaki yang saat ini sudah selesai disiapkan adalah melewati terowongan antara Stasiun Sudirman dan Stasiun Sudirman Baru. Menurut Humas PT Railink Indonesia, Diah Suryandari nantinya lalu lintas di bawah terowongan tersebut akan diubah dan terdapat pula fasilitas pedestrian.

"Dari Railink kami siapkan pedestrian kalau naik KRL dari Stasiun Sudirman, lewat lorong, sekarang kan dua arah nanti akan satu arah lalu sebelah kirinya ada jalur pedestrian," kata Diah, Selasa (12/12).

Nantinya, melalui pedestrian di bawah terowongan tersebut pejalan kaki bisa langsung masuk ke dalam Stasiun Sudirman Baru bagian drop off lantai dasar. Ketika masuk ke bagian tersebut, pejalan kaki bisa naik ke lantai atas menggunakan travelator yang telah disediakan.

Sementara itu, pengguna stasiun yang menggunakan kendaraan bisa menurunkan penumpang di drop off lantai dasar atau drop off lantai 1. Setelah menurunkan penumpang di drop off lantai dasar, mobil bisa langsung keluar stasiun yaitu ke arah kanan.

Meskipun mobil diperbolehkan masuk stasiun, penumpang tidak diperkenankan parkir di tempat tersebut. Bambang berharap masyarakat tidak berlama-lama ketika menggunakan kendaraan karena kurangnya lahan.

"Karena lahan parkir di Sudirman Baru itu terbatas, mobil tidak boleh parkir di situ. Hanya boleh untuk drop penumpang saja. Jadi menurunkan penumpang dia langsung pergi tidak boleh parkir berlama-lama karena sangat terbatas kita tidak punya lahan disitu," tambah Bambang.

Bambang juga mengatakan, nantinya fasilitas untuk pejalan kaki tidak hanya di bawah terowongan tetapi juga ke arah atas. "Setelah kami membangun fasilitas pejalan kaki, yang pembangunannya akan diperluas lagi tidak hanya di bawah terowongan saja. Tapi kita bangun ke arah yang lebih luas lagi yaitu yang ke arah Bundaran HI, dan ke arah Semanggi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement