Selasa 12 Dec 2017 12:08 WIB

Pemudi Teknopreneur Kembangkan Usaha Wedding Organizer

Nurul Maulidiya (kanan) saat dikunjungi Kabid Pemetaan dan Penelusuran Iptek Kemenpora, Supadi.
Foto: kemenpora.go.id
Nurul Maulidiya (kanan) saat dikunjungi Kabid Pemetaan dan Penelusuran Iptek Kemenpora, Supadi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAMPAR -- Mengawali usaha membuat tempat untuk bawaan pernikahan (hantaran/parcel), Nurul Maulidiya kini sedang mengembangkan usaha wedding organizer. Gadis berusia 25 tahun ini ingin lebih banyak warga dan pemuda yang terlibat dalam usaha yang ia lakukan.

“Usaha hantaran dimulai sejak 2015. Sebagian keuntungannya saya sisihkan dan sejak empat bulan kemarin merintis usaha wedding organizer. Jadi selain hantaran kita juga menyediakan jasa make up, dekorasi wedding, tenda, dan lain-lain,” ujar Nurul yang berdomisi dan menjalankan usahanya di Jalan Sekolah, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.

Untuk jasa membuat tempat hantaran yang umumnya berbentuk kotak dihias dan didekorasi mirip kemasan parcel, Nurul menentukan tarif Rp 50 ribu perkotak. Sementara untuk wedding organizer yang kini ia kembangkan, mengunakan sistem paket. Dengan tarif antara 15 juta sampai Rp 25 juta.

Nurul berharap, dengan mengembangkan usahanya, semakin banyak warga dan pemuda yang diberdayakan. “Selain untuk buat hantaran, warga dan pemuda juga bisa membuat suvenir-suvenir wedding,” tutur dara lulusan S1 dan S2 Bahasa Inggris UIN Sultan Syraif Kasim Pekanbaru ini.

Dalam mengembangkan usahanya, Nurul telah menjalin kerja sama dengan sesama wedding organizer. Ia juga bergabung dengan organisasi gabungan UMKM untuk kerja sama dalam pemasaran produk.

Pemudi kelahiran 7 November 1992 ini mengaku mendapatkan dukungan dari Dispora setempat juga pemerintah desa. “Dispora memberikan pelatihan, sementara pemerintahan Desa juga memberikan bantuan pinjaman modal untuk pengembangan usaha,” kata Nurul yang didatangi Tim Kemenpora yang melakukan monitoring dan Evaluasi dalam rangka mengapresiasi karya inovatif pemuda sekaligus pemetaan potensi pemuda Tahun 2017, belum lama ini.

Nurul merupakan satu dari 78 pemuda teknopreneur yang mengikuti pelatihan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Bersama para pemuda terseleksi lain dari 34 provinsi, ia mendapatkan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pemuda Berbasis IPTEK dan IMTAK bertema “Pemuda sebagai Penggerak Sentra Pemberdayaan Pemuda di Desa”  yang digelar di Bogor, Jawa Barat pada akhir Juli 2017. 

“Program pelatihan Kemenpora harus dilanjutkan karena dapat meningkatkan dan memotivasi pemuda dalam pengembangan desa dan berwirausaha,” tutur Nurul.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement