Selasa 12 Dec 2017 02:32 WIB

Anggota Dewan PKS Ramai-Ramai Pakai Syal Palestina

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah anggota DPR mengenakan syal bergambar negara Palestina pada Rapat Paripurna ke-14 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/12).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Sejumlah anggota DPR mengenakan syal bergambar negara Palestina pada Rapat Paripurna ke-14 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi dukungan kepada Palestina masih terasa hingga kini, bahkan di ruangan sidang paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta. Beberapa anggota DPR terlihat mengenakan atribut dukungan berupa syal bercorak bendera Palestina, di antaranya anggota fraksi partai keadilan sejahtera (PKS).

Humas DPP PKS Ledia Hanifa mengatakan, seluruh anggota PKS yang hadir dalam sidag paripurna pada Senin (11/12) memang mengungkapkan dukungan mereka dengan cara mengenakan syal Palestina, termasuk menyuarakan penolakan keputusan Presiden Amarika Serikat Donald Trump yang akan mengakui pemindahan Yarussalem sebagai ibu kota Israel.

"Pemakaian syal ini bentuk dukungan terhadap perjuangan bangsa Palestina. Setelah sejak Jumat hingga Ahad kemarin dan hari ini (senin), PKS di beberapa daerah menggelar Aksi Bela Palestina. Presiden PKS juga membuat surat terbuka untuk Donald Trump untuk menarik kembali langkahnya," ungkap Ledia melalui siaran media yang diterima Republika.co.id, Senin (11/12).

Sebelumnya pada Aksi Bela Palestina yang digelar PKS di depan Kedubes Amerika Serikat Jakarta, Ahad (10/12) Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menegaskan, klaim sepihak AS telah melanggar kesepakatan dunia lewat resolusi PBB.

Bahkan Amerika dianggap merusak proses perdamaian yang telah dirintis berpuluh-puluh tahun agar rakyat Palestina mendapatkan hak kemerdekaannya atas Yerusalem atau Baitul Maqdis.

"Mudah-mudahan respons positif diberikan oleh pemerintah AS, dan kita yakin sebagian besar dari masyarakat AS tidak suka dengan keputusan presidennya sendiri," ujar Anggota Komisi X DPR RI ini.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement