Selasa 12 Dec 2017 00:13 WIB

Pastika: Erupsi Jadi Momen Kembali ke Pertanian

Relawan dari Bali Rumah Singgah Satwa berada di dekat pepohonan yang mati akibat abu vulkanis saat mencari hewan-hewan terdampak bencana Gunung Agung, di Sebudi, Karangasem, Bali, Ahad (3/12).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Relawan dari Bali Rumah Singgah Satwa berada di dekat pepohonan yang mati akibat abu vulkanis saat mencari hewan-hewan terdampak bencana Gunung Agung, di Sebudi, Karangasem, Bali, Ahad (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika berpandangan dengan terjadinya erupsi Gunung Agung yang telah berimbas pada lesunya sektor pariwisata, menjadi momentum bagi masyarakat setempat untuk kembali mencintai sektor pertanian.

"Harus mulai berpikir jika (kejadian erupsi) ini berkelanjutan, bagaimana anak yang bekerja di dunia pariwisata itu tidak nganggur. Mungkin ini momentum kita untuk kembali ke pertanian," kata Pastika saat menghadiri Rapat Gabungan dengan jajaran DPRD Provinsi Bali, di Denpasar, Senin (11/12).

Ia berharap agar jajaran organisasi perangkat daerah setempat mulai berpikir untuk bisa membuka peluang bagi generasi muda Bali yang kemungkinan nanti harus kehilangan pekerjaan di bidang pariwisata.

Pemprov Bali, lanjut dia, juga mempunyai sejumlah lahan kosong yang mungkin bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memelihara ternak. Lahan milik pemprov yang cukup luas di antaranya di Pekutatan, Kabupaten Jembrana sekitar 1.100 hektare, di Sumberkelampok Kabupaten Buleleng seluas 650 hektare.

"Jadi saya pikir, mari kita berpikir dengan tenang, jangan panik dulu. Mari kita rundingkan apa yang harus kita kerjakan," ujar Pastika.

Apalagi sebenarnya kebutuhan di sektor pertanian cukup tinggi dan itu belum bisa dipenuhi. Dia memprediksi kebutuhan telur perhari di Bali saja mencapai satu juta butir, belum lagi kebutuhan daging dan sayur-sayuran.

"Anak-anak kita yang tidak bisa bekerja (di sektor pariwisata-red) itu, mungkin saatnya pulang kampung menggarap tanahnya, pelihara ayam atau bebek mungkin ke sana arahnya. Saya sedang berpikir kalau kondisi ini berkelanjutan, kelihatannya sih akan begini-begini terus," ucapnya.

Mantan Kapolda Bali itu sangat mengharapkan agar status vulkanik Gunung Agung dapat menurun dari posisi Awas saat ini, meskipun dari perhitungan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi menyatakan magma yang mengisi kawah Gunung Agung terus meningkat sehingga dalam waktu yang tidak lama berpotensi kembali meletus.

"Kita kan selalu mengatakan tidak boleh meninggalkan pertanian, jadi mungkin ini momentumnya kita kembali ke pertanian," kata Pastika.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement