Sabtu 09 Dec 2017 01:41 WIB

Gatot Nurmantyo tak Mau Pensiun Dini

Red: Nur Aini
Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) bersama pejabat baru Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) melakukan salam komando usai upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).
Foto: Antara/pus
Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) bersama pejabat baru Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) melakukan salam komando usai upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku tidak berniat untuk pensiun dini.

"Ya saya perwira tinggi Mabes TNI. Tidak akan pensiun dini," kata Gatot seusai menghadiri pelantikan penggantinya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Istana Negara Jakarta, Jumat (8/12).

Gatot baru akan memasuki masa pensiun pada 1 April 2018. Ia pun mengaku tidak berpesan apa pun kepada Hadi selaku penerus jabatannya. "Saya tidak memberi pesan apa-apa. Mengapa? Karena Pak Hadi sekarang adalah atasan saya. Sejak tadi disampaikan dalam Keputusan Presiden, sejak ditandatangani surat ini maka secara resmi (Panglima TNI) adalah Pak Hadi maka tidak etis saya memberikan nasehat ke Pak Hadi karena saya adalah sekarang perwira Pati Mabes TNI," ungkap Gatot.

Sedangkan terkait program kerja Hadi selanjutnya, menurut Gatot, program kegiatan Mabes TNI sudah dibuat bersama-sama antara kepala staf angkatan dan Mabes TNI dan sudah berjalan setiap tahun dan setiap lima tahun ada. "Sehingga, tidak ada program-program khusus hanya berdasarkan prioritas sesuai dengan kondisi situasi tahun tersebut. Selama ini saya dan Pak Hadi kan bersama-sama terus. Markasnya tinggal jalan kaki saja, jadi tidak ada masalah lagi," ungkap Gatot.

Saat ditanya apakah akan memasuki dunia politik pasca-menjadi purnawirawan, Gatot pun mengaku masih menjadi perwira aktif sampai akhir masa jabatan.

"Saya masih perwira aktif, sampai akhir Maret, jabatan saya jadi pati mabes TNI," kata Gatot.

Nama Gatot Nurmantyo muncul dalam sejumlah survei politik seperti survei oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Centre for Strategic and International Studies (CSIS) hingga Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) baik sebagai bakal calon presiden maupun wakil presiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement