Jumat 08 Dec 2017 17:43 WIB

Pemahaman Masyarakat tentang Perbankan Syariah Masih Minim

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Budi Raharjo
Perbankan Syariah.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Perbankan Syariah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Perbankan syariah telah 25 tahun berada di Indonesia. Meski demikian, hingga saat ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang masih awam tentang sistem itu.

Menurut Rektor UMY, Dr Ir Gunawan Budiyanto MP, masih banyaknya sosialisasi kepada masyarakat yang dilakukan oleh perbankan syariah selama 25 tahun ini menunjukkan bahwa pengetahun masyarakat tentangnya masih minim. Selain itu menurutnya, masih banyak pula institusi Islam yang rupanya belum memanfaatkan sistem perbankan syari'ah dengan maksimal.

Hal itulah yang menurutnya perlu dicarikan solusinya. "Karena itu, kami berharap setelah 25 tahun ini kita tidak hanya berbicara masalah komparasi antara bank konvensional dan bank syari'ah, namun lebih kepada subtitusi sistem perbankan yang kapital dengan perbankan syariah, sehingga menjadi sistem yang berkeadilan," kata dia, Jumat (8/12).

Karena, lanjutnya, tantangan yang harus dihadapai perbankan syariah adalah bagaimana konsep perbankan syariah bisa memanusiakan pengguna. Selain itu sistem perbankan syariah bisa menjadi alternatif pengganti sistem konvensional, karena sistem konvensional ditengarai rapuh pada kondisi tertentu dan bagaimana kemudian aplikasi perbankan syariah bisa lebih berkeadilan.

Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ahmad Soekro Tratmono mengatakan, hingga saat ini OJK pun masih terus melakukan kegiatan sosialisasi. "Sosialisasi tentang perbankan syariah terus dilakukan melaui islamic banking (IB) fair dan keuangan syariah fair," ujar dia.

Selain itu, OJK pun juga menggandeng perguruan tinggi daman melakukan sosialisasi. Menurutnya, sosialisasi masih harus dilakukan karena hingga saat ini literasi keuangan syariah masih minim. Hal ini harus ditingkatkan agar pemahaman masyarakat pun juga dapat meningkat, ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement