Sabtu 09 Dec 2017 01:11 WIB

Pakar: Perlu Samakan Persepsi Data Kepariwisataan

Sejumlah wisatawan berada di Pantai Meninting, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, NTB. (ilustrasi)
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Sejumlah wisatawan berada di Pantai Meninting, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, NTB. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pakar Kepariwisataan dari Politeknik Pariwisata Lombok Dr Farid Said mengatakan, perlu menyamakan persepsi tentang data kepariwisataan untuk mengukur kinerja dan melakukan proyeksi rencana kegiatan kepariwisataan.

"Untuk menganalisis kondisi kepariwisataan, diperlukan data dan persamaan persepsi oleh para pelaku industri pariwisata dan pihak terkait," kata Farid di sela-sela kehadirannya di Makassar, Jumat (8/12).

Menurut Doktor Kebijakan Kepariwisataan ini, pentingnya data itu untuk mengukur kinerja pembangunan kepariwisataan, termasuk melakukan proyeksi rencana kegiatan kepariwisataan.

"Data juga akan digunakan dipergunakan oleh investor dalam berinvestasi bidang kepariwisataan, sekaligus dapat mengukur daya saing destinasi pariwisata," katanya.

Sementara dari segi pengambil kebijakan, lanjutnya, dapat dapat membantu pemangku kepentingan di bidang pariwisata dalam membuat program kerja tahunan.

Dalam pengukuran data kepariwisataan itu, kata Farid, setidaknya ada lima indikator yang akan didata yakni kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnu), lama tinggal wisman dan wisnu, belanja wisman dan wisnu, pelaksanaan even (lokal, regional, nasional dan internasional), dan pertumbuhan industri pariwisata dan SDM pariwisata.

Menurut Sekjen BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel ini, kondisi kepariwisataan di Sulsel memiliki peluang besar. Selain sebagai pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI), juga memiliki sejumlah objek wisata yang potensial.

Tak heran jika BPS Sulsel melansir pada 2016 bahwa rata-rata lama tinggal wisman di Sulsel adalah lima hari dengan pengeluaran rata-rata 185 dolar Amerika per hari dan belanja wisman mencapai 216.680.325 dolar Amerika per tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement