Jumat 08 Dec 2017 13:24 WIB

Bantul Inventarisasi Kerugian Pariwisata Akibat Banjir

Warga beraktivitas di dekat jembatan yang rusak di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (30/11). Banyak jembatan penghubung antardesa di DIY dan wilayah Jawa Tengah putus diterjang banjir menyusul dampak dari siklon tropis Cempaka..
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Warga beraktivitas di dekat jembatan yang rusak di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (30/11). Banyak jembatan penghubung antardesa di DIY dan wilayah Jawa Tengah putus diterjang banjir menyusul dampak dari siklon tropis Cempaka..

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta masih melakukan inventarisasi kerusakan dan nilai kerugian materiil di sektor pariwisata akibat kejadian banjir karena cuaca ekstrem beberapa waktu lalu.

"Kejadian kemarin memang berdampak pada kerusakan fisik di beberapa objek wisata, namun kita belum hitung kerugian dan masih menginventarisasi," kata Kepala Bidang Pengembang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Bantul Bangun Rahino di Bantul, Jumat.

Hujan deras disertai angin kencang karena dampak badai Siklon Tropis Cempaka pada 28 November mengakibatkan kejadian banjir bandang, tanah longsor dan pohon tumbang di ratusan titik tersebar di seluruh wilayah Bantul.

Menurut dia, berdasarkan data kerusakan fisik sektor pariwisata yang dihimpun sampai saat ini, yaitu kerusakan terdapat di kawasan objek wiata Gua Selarong Kecamatan Pajangan. Yaitu depan gua mengalami longsor, kemudian juga di sisi barat.

"Jadi di antara Gua Lanang dan Gua Putri di kawasan wisata Gua Selarong itu juga retak, juga di bawah gardu pandang itu longsor menimpa gedung diorama. Kita masih belum menghitung berapa nilai kerugiannya," katanya.

Selain objek wisata Gua Selarong, kerusakan fisik karena cuaca ekstrem itu juga terjadi di kawasan Pantai Parangkusumo Parangtritis yang mana talud di bawah jembatan Parangkusumo ambrol mengarah ke muara sungai.

"Kemudian yang di wilayah Imogiri itu papan nama Desa Wisata Wukirsari roboh, kemudian jembatan gantung yang di Kedung Miri hanyut terbawa arus sungai. Selanjutnya di Desa Wisata Kebonagun itu terendam dan ada seikit kerugian," katanya.

Sementara itu, kelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru mengatakan, meski sektor pariwisata Bantul terdampak kejadian 28 November, namun tidak menurunkan minat wisatawan yang berkunjung, bahkan pantai selatan masih jadi tujuan favorit.

"Kami lihat dari aspek kunjungan wisata khususnya di pantai selatan kemarin tidak ada dampak, dan pendapatan wisata kita juga tidak menurun, artinya bahwa objek wisata kita sementara ini masih menjadi idola di DIY," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement