REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Provinsi Lampung memiliki sebanyak 219 inseminator (petugas kawin suntik) yang telah bersertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Masing-masing inseminator bisa menyuntikkan sapi hingga hamil berkisar empat sampai lima sapi untuk setiap provinsi.
"Lampung sekarang sudah ada 219 orang profesi yang punyak sertifikat dari BNSP," kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Sutono pada acara pencanganan petugas teknis penanggulangan gangguan reproduksi se-Lampung di Lapangan Desa Kertasana, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (8/12).
Pada kesempatan itu, pemprov memberikan bantuan obat-obatan gangguan reproduksi serta penyerahan hadiah kepada petugas inseminator berprestasi se-Lampung.
Untuk kategori Inseminator Introduksi Terbaik diberikan kepada Susilowati dari Kabupaten Mesuji dengan hadiah Rp 2 juta dan untuk Kategori Inseminator Swadaya Terbaik diberikan kepada Agus Budiawan dari Kabupaten Lampung Utara dengan hadiah Rp 4 Juta.
Untuk kategori Inseminator Pengembangan, juara pertama diberikan kepada Sofian Syah dari Kabupaten Lampung Selatan dengan hadiah Rp 3 juta, juara kedua Mangin dari Kabupaten Tulang Bawang Barat dengan hadiah Rp 2 juta, dan juara ketiga Martono dari Kabupaten Pringsewu dengan hadiah Rp 1 juta.
Untuk kelompok tani perkebunan tembakau berprestasi yakni juara pertama Kelompok Tani Makmur II dari Kabupaten Lampung Timur dengan hadiah satu unit bentor, juara kedua Kelompok Tani Mekar Jaya dari Kabupaten Tanggamus dengan hadiah satu unit traktor tangan, dan juara ketiga Kelompok Tani Tunggak Sari III dari Kabupaten Pringsewu dengan hadiah dua unit mesin pompa air.
Sutono mengatakan, Pemprov Lampung telah melaksanakan beberapa kegiatan secara teknis bidang peternakan. Diantaranya upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab), Pelayanan Inseminasi Buatan (IB) gratis, Penanganan Gangguan Reproduksi pada sapi indukan, Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Unit Usaha Pangan Asal Hewan sebagai penjamin penyediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung Dessy Desmaniar Romas mengatakan, Lampung merupakan provinsi penyangga ketersediaan bahan pangan yang sudah mampu memenuhi kebutuhan nasional seperti Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya.
Di sektor peternakan, Lampung memiliki populasi sebanyak 665.224 sapi dan merupakan pemasok sapi terbesar di Sumatra serta Jabodetabek dengan produksi mencapai 242.144 sapi per tahun.
Dessy menambahkan pihaknya telah melaksakan peningkatan produksi ternak melalui kegiatan Upsus Siwab. Selain itu melaksanakan Inseminasi Buatan (IB) gratis sebanyak 198 ribu sapi dengan target kebuntingan 152 ribu sapi, dan penanganan gangguan reproduksi 8.500 sapi.
Ia berharap pada tahun 2018 mendatang terjadi minimal kelahiran sapi (pedet) sebanyak 100 ribu sapi dari target Upsus Siwab Provins Lampung pada tahun ini melebihi target (IB 114 persen, 218 ribu sapi).
"IB nomor dua nasional dan pemeriksaan kebuntingan 86 persen, 131 ribu sapi. Sudah di posisi 10 besar nasional," katanya.