Kamis 07 Dec 2017 21:12 WIB

PBNW: Yerusalem Ibu Kota Israel Langgar Hukum Internasional

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Umum Dewan Tanfiziyyah PBNW Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi
Foto: Dokumentasi pribadi
Ketua Umum Dewan Tanfiziyyah PBNW Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) mengeluarkan pernyataan sikap menyusul Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang resmi mengakui dan memberikan memberikan dukungan penuh pada Zionis Israel untuk memindahkan Ibu Kotanya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Ketua Umum Dewan Tanfiziyyah PBNW Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi bersama Sekretaris Jenderal Dewan Tanfiziyyah PBNW TGH Hasanain Juaini menilai tindakan Donald Trump adalah primitif, barbar, dan bertentangan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 478, pada 20 Agustus 1980.

Dalam resolusi itu menyatakan mengesahkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel adalah suatu pelanggaran hukum internasional, dengan demikian batal dan tidak berlaku serta harus segera dicabut. "Tindakan tersebut bentuk unjuk nyata permusuhan terhadap kemanusian dan khususnya kepada umat Islam seluruh dunia," ujar TGB di Pancor, Lombok Timur, NTB, Kamis (7/12).

TGB menambahkan, rencana AS memindahkan Kedutaan Besarnya dari Tel Aviv Ke Yerusalem akan serta merta memicu kerusuhan internal, regional dan internasional yang selama ini diharapkan oleh manusia seluruh dunia untuk segera dihentikan. PBNW, lanjut TGB, meminta Donald Trump dan Parlemen Amerika Serikat segera mencabut pernyataan tersebut.

PBNW juga meminta Pemerintah Indonesia memberikan kutukan, kecaman, dan tekanan yang keras kepada AS dan Israel serta pihak manapun yang bersetuju dengan mereka sehingga niat jahat itu tidak dilaksanakan. PBNW juga menyerukan kepada umat Islam dunia, khususnya umat Islam Indonesia menunjukkan sikap yang sepadan dengan tetap berlandaskan pada Konstitusi dan perundang-undangan Republik Indonesia yang berlaku serta bersesuaian dengan sifat dasar ajaran Islam rahmatan lil alamiin.

"Seluruh umat Islam untuk berdoa karena doa adalah senjata ampuh umat Islam, dan kami serukan pula dilakukannya Qunut Nazilah dalam setiap shalat lima waktu dan khususnya shalat Jumat," kata TGB menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement