Rabu 06 Dec 2017 18:03 WIB

Masyarakat Diimbau Hindari Dirikan Bangunan di Patahan

Ilustrasi.
Foto: pixabay
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengamat Geologi dari Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatra Barat Daz Edwiza MT mengimbau masyarakat agar tidak mendirikan bangunan di kawasan patahan atau sesar besar Sumatra.

"Seperti kejadian pada Mapolres di Kabupaten Solok yang amblas, hal itu selain disebabkan intensitas curah hujan yang tinggi juga didukung karena posisi daerah tersebut berada pada salah satu kawasan sesar lokal yang akan terjadi gerakan tanah hingga mengganggu bangunan di atasnya," katanya di Padang, Rabu (6/12).

Ia menjelaskan memang faktor utamanya terjadi longsor itu yakni adanya intensitas hujan yang tinggi, sehingga membuat masa tanah menjadi bertambah yang menjadikan tanah tersebut akan bergeser. Menurutnya, konsep bangunan dari Mapolres Kabupaten Solok itu tidak matang, dan fondasinya juga tidak berada pada tanah yang stabil, karena di kawasan tersebut terdapat sesar lokal, yang artinya tanah daerah tersebut dapat bergerak sendiri.

Ia menyebutkan sesar lokal ini merupakan bagian dari zona sesar besar Sumatera yang terletak di sepanjang utara hingga selatan Pulau Sumatera.

Ditambah dengan adanya aktivitas gunung api, dan potensi gempa, hingga Sumbar dapat menjadi daerah yang rawan timbulnya gerakan tanah yang dapat merobohkan bangunan.

Ia mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih mematangkan konsep bangunan, dan kenali jenis tanah yang akan dijadikan fondasi bangunan, sehingga terhindar dari amblasnya bangunan.

Daerah yang terdapat sesar yakni bisa ditandai dengan adanya struktur tanah yang terpotong dengan tiba-tiba, hilangnya lapisan batuan, dan tampilan khas sesar lainnya salah satunya ada gores garis yang terbentuk pada batuan. "Memang susah untuk mengidentifikasi daerah sesar, namun yang terpenting sesar umumnya terdapat pada daerah perbukitan," katanya.

Untuk di Sumbar daerah tersebut antara lain berada di Sianok Kabupaten Agam, Sumanik Solok Selatan, dan Muaro Labuah. "Karena pada dasarnya kita tidak boleh membangun bangunan di kawasan sesar aktif, karena akan memberikan suatu efek pada struktur bangunan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement