Selasa 05 Dec 2017 21:28 WIB

Pilkada Jabar, Gerindra Bisa Saja Berkoalisi dengan PDIP

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Ferry Juliantono mengatakan, kemungkinan terjadinya koalisi antara Partai Gerindra dan PDI Perjuangan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2018, bisa saja terjadi. Sebab, sampai saat ini PDIP masih belum menentukan sikap akan mendukung siapa pada Pilkada Jabar 2018 mendatang.

Ferry mengatakan, kandidat maupun partai yang setuju dengan pandangan dan pikiran dari Partai Gerindra, maka komunikasi akan selalu terbuka. Oleh sebab itu, ia mengatakan, kandidat dan partai yang memiliki prinsip seperti Gerindra dapat berkoalisi dengan Partai Gerindra.

"Kita ingin kebijakan pembangunan di Provinsi Jawa Barat itu bisa bersifat inklusif, tidak ekslusif. Karna memang kita ingin pembangunan itu bisa dirasakan semua kelompok lapisan masyarakat di Jawa Barat," kata Ferry di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Selasa (5/12).

Namun, Ferry mengklaim saat ini Partai Gerindra telah menyiapkan nama bakal Calon Gubernur Jabar, selain Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar. Dimana sebelumnya, Gerindra mencabut dukungan dari pasangan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu.

"Kita juga punya calon yang tadi kita sudah siapkan. Calon ini dicalonkan jadi nomor satu, yaitu Calon Gubernur, tapi mohon maaf belum bisa diumumkan," ujarnya.

Ia mengatakan, kader yang diusung oleh Partai Gerindra pada Pilkada Jabar 2018 berasal dari kader di DPP Gerindra (pusat), namun merupakan orang Jabar asli. Namun, saat ini, Gerindra masih mencermati dinamika dari partai politik lain. Khususnya dinamika yang terjadi dalam Partai Golkar saat ini. Karena, ia menilai, putusan dalam Partai Golkar nanti setelah Munaslub, dapat berpengaruh kepada Gerindra.

"Keputusan Partai Golkar dengan akan diselenggarakannya Munaslub ini dalam waktu dekat, juga akan bisa berpengaruh terhadap keputusan rekomendasi yang dikeluarkan Partai Golkar kepada pak Ridwan Kamil. Karna itu juga bisa merubah konselasi dukungan kepada kandidat," jelasnya.

Untuk itu, ia menegaskan, pihak internal Gerindra masih melakukan penyempurnaan proses komunikasi politik dengan partai lain. "Karna itu menyangkut pasangan siapa Wakil Gubernurnya dan yang lainnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement