Selasa 05 Dec 2017 18:34 WIB

Bukittinggi Terima Bantuan Bagi Pedagang Pasar Ateh

Kondisi Pasa Ateh (Pasar Atas) Bukittinggi, Sumatra Barat setelah dilalap api pada Senin (30/10) pagi. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun.
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Kondisi Pasa Ateh (Pasar Atas) Bukittinggi, Sumatra Barat setelah dilalap api pada Senin (30/10) pagi. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI — Pemerintah Kota (Pemkot) Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) menerima bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumbar dan Kota Padang bagi mustahik korban kebakaran Pasar Ateh. Bantuan yang diterima yaitu Rp 500 juta dari Baznas Sumbar dan Rp100 juta dari Baznas Padang yang diterima Pemkot Bukittinggi, Selasa.

Wali Kota setempat M Ramlan Nurmatias mengatakan bantuan tersebut kemudian diserahkan pada Baznas Bukittinggi untuk dikelola sesuai aturan Islam. Bantuan itu akan bermanfaat bagi pedagang terdampak kebakaran pertokoan Pasar Ateh 30 Oktober 2017 yang menyebabkan bangunan itu tidak dapat lagi digunakan untuk aktivitas perdagangan.

"Bantuan ini sebagai wujud dari fungsi zakat yang telah disalurkan masyarakat melalui Baznas, semoga menjadi amal dan bermanfaat bagi semua," ujarnya.

Ketua Baznas Sumbar Syamsul Bachri Chatib memperkirakan bantuan itu dapat membantu pembangunan 45 sampai 50 kios penampungan pedagang terdampak kebakaran. "Dari kios yang sudah dibangun, tampak seperti bangunan permanen. Kami harap pedagang nanti dapat berjualan dengan nyaman seperti dulu di pertokoan dan ekonomi kembali hidup," jelasnya.

Wali Kota Padang Mahyeldi yang mewakili penyerahan bantuan dari Baznas Padang mengharapkan dana tersebut dapat membantu pemulihan kembali aktivitas ekonomi di Bukittinggi. Belajar dari pengalaman pemulihan pasar di Padang yang terkena musibah gempa beberapa tahun lalu, menurut Mahyeldi saat itu komunikasi antara pemkot dengan pedagang tidak begitu lancar.

"Setelah itu kami memperbaiki dengan menjalin komunikasi yang lebih baik karena pasar adalah fasilitas yang dipakai pedagang jadi apa yang dibangun mesti sesuai kebutuhan," ujarnya.

Ia mengapresiasi upaya Pemkot Bukittinggi dalam menjalin komunikasi tersebut dengan para pedagang hingga saat ini telah dalam proses penyediaan penampungan karena pasar tidak dapat digunakan lagi. 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement