REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan melengkapi semua taman kota dengan fasilitas untuk penyandang difabel.
"Penyediaan fasilitas untuk difabel ini sebagai bagian mengakomodasi hak-hak difabel sekaligus mendukung terciptanya kota layak anak," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Selasa.
Menurutnya, fasilitas difabel yang sudah ada di sejumlah taman kota baru berupa toilet. Seperti di Taman Selagalas, Pantai Ampenan, Loang Baloq, Udayana dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan.
"Kalau di Taman Sangkareang, fasilitas toilet untuk difabel memang belum bisa dibangun karena ketersediaan lahan," katanya.
Akan tetapi, tahun 2018 semua taman kota dan fasilitas-fasilitas difabel lainnya akan dibangun. Misalnya, penggunaan keramik khusus bagi penyandagang tunanetra, akses jalan untuk kursi roda dan fasilitas lainnya.
Ia mengakui, keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala untuk merealisasikan berbagai fasilitas tersebut. Karenanya fasilitas bagi penyandang difabel itu dilakukan secara bertahap.
"Untuk pembangunan taman baru, bisa kita rencanakan tapi untuk taman lama sedikit sulit karena kita harus membongkar fasilitas yang sudah ada," ujarnya.
Konsep untuk mengakomodasi kepentingan difabel itu disampaikan juga oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram H Mahmuddin Tura.
Dia menyebutkan, ketersediaan fasilitas untuk difabel terutama di trotoar yang didesain menggunakan keramik khusus adalah salah satu amanat Undang-Undang Jalan.
"Jadi itu memang wajib kita terapkan," katanya.
Dikatakan, saat ini untuk trotoar penyandang difabel baru ada di kawasan Jalan Udayana, sementara untuk di titik-titik lainnya belum ada karena memang belum bisa dilaksanakan secara penuh.
"Tapi setiap ada perbaikan trotoar, kami selalu mengusulkan ada trotoar dipasangkan keramik untuk difabel," katanya.