REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kopi varietas Sigararutang menjadi komoditas andalan petani Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Kopi ini memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan jenis lainnya serta lebih tahan penyakit.
Kepala Dinas Pertanian Humbang Hasundutan Junter Marbun di Doloksanggul, Selasa (5/12), mengatakan, petani kopi di daerah itu dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan kopi varietas Sigararutang yang lebih memiliki nilai ekonomis dan kualitasnya lebih baik sehingga cocok untuk pasar ekspor.
"Humbang Hasundutan memiliki suhu udara antara 17-29 derajat Celcius dan berada di ketinggian 1.000-1.400 mdpl sangat cocok untuk perkebunan kopi. Beberapa produk kopi khas Humbang Hasundutan adalah kopi Lintong dan Kopi Dolok Sanggul," katanya.
Kopi varietes Sigarutang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2015/kpts/SR.120/4/2005 tertanggal 12 april 2005. Varietes itu ditemukan antara pertanaman kopi di Opung Sopan Boru Siregar di Desa Batu Gajah, Kecamatan Peranginan yang berada di ketinggian 1.400 mdpl
Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan salah satu sentra penghasil kopi di Sumatera Utara. Sejak zaman dahulu, kopi dari daerah itu sudah dikenal, baik di pasar global maupun domestik, dengan nama "Kopi Arabika Sumatera Lintong".
Kopi itu memiliki cita rasa khas, seperti aroma herbal, perisa (flavor) yang kompleks, keasaman (acidity) sedang dan kekentalan (body) kuat yang tidak dimiliki kopi dari daerah lain. Kopi Humbang Hasundutan merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan di enam kecamatan dengan luas tanaman 11.304,15 hektare dan produksi kopi mencapai 6.632 ton per tahun.
Keenam kecamatan sentra perkebunan kopi di Humbang Hasundutan tersebut, yakni Doloksanggul 3.053 hektare, Lintongnihuta 2.959 hektare, Paranginan 1.616 hektare, Pollung 899,36 hektare, Onanganjang 1.169 hektare, dan Sijamapolang 739,94 hektare.