REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dua desa di Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dilanda banjir rob pada Ahad malam (3/12).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa Barat Lalu Muhammad Azhar mengatakan, bencana ini terjadi sekitar pukul 22.00 Wita. Dua desa terdampak ialah Desa Kertasari dan Desa Labuan Lalar yang memiliki letak geografis dekat dengan laut.
Azhar menyebutkan, banjir rob menggenangi 85 pekarangan rumah kepala keluarga dengan ketinggian air 10 cm. Azhar merinci beragam kerugian masyarakat di Desa Kertasari akibat genangan air meliputi bibit ikan bandeng sebanyak 70 ribu ekor untuk 14 petak tambak, 60 ton rumput laut basah, dan satu unit sampan kayu dengan harga senilai Rp 3 juta yang hanyut terbawa air.
Sementara di Desa Labuan Lalar tidak terdapat kerugian jiwa maupun harta dari warga yang terdanpak banjir rob. Azhar menambahkan, kejadian banjir rob ini tidak berlangsung lama.
"Alhamdulillah banjir rob sudah surut sejak pukul 24.00 WITA semalam. Kondisi saat ini sudah normal kembali, akan tetapi masyarakat diimbau tetap waspada untuk rob susulan," ujar Azhar saat dihubungi Republika.co.id dari Mataram, Senin (4/12).
BPBD Sumbawa Barat, kata Azhar, intens memberikan imbauan kepada masyarakat di wilayah pesisir agar tetap waspada untuk beberapa hari ke depan. BPBD juga berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan dinas terkaut.
Azhar meminta masyarakat segera melaporkan jika ada kejadian serupa kepada BPBD. Saat ini, lanjut Azhar, telah terbentuk posko siaga bencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung di Sumbawa sesuai SK Bupati nomor 4108 tahun 2017 tanggal 30 November 2017.
"Sampai saat ini belum ada masyarakat yang mengungsi. Diperkirakan banjir ROB masih akan terjadi dalam kurun waktu 3 malam ke depan," kata Azhar.