Senin 04 Dec 2017 19:31 WIB

UAS Tetap Dilakukan di Daerah Terdampak Bencana Pacitan

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Karta Raharja Ucu
Kondisi UAS SMP 2 Pringkuku, Kabupaten Pacitan di rumah warga, Senin (4/12).
Foto: dok. Kepsek SMP 2 Pringkuku
Kondisi UAS SMP 2 Pringkuku, Kabupaten Pacitan di rumah warga, Senin (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan sekolah SD dan SMP di Pacitan tetap mengikuti Ujian Akhir Semester meskipun banyak sekolah terkena dampak bencana banjir dan longsor. Pelaksanaan UAS serempak dilakukan, Senin (4/12).

Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pacitan, Priyadi mengatakan pelaksanaan ujian akhir semester ganjil harus tetap dilakukan meskipun banyak sekolah terdampak bencana. UAS ada yang dilakukan di masjid, ada yang di rumah penduduk, ada juga yang di ruang kelas yang sudah dibersihkan.

Sebanyak 106 kelas 7, 8, dan 9 SMP 2 Pringkuku, Dusun Ngaluran, Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan, misalnya yang melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) di rumah warga yang biasa dijadikan tempat pengajian oleh warga setempat. Kepala sekolah SMP 2 Pringkuku, Widiyastuti menyampaikan sekolahnya terkena dampak parah bencana yang terjadi di Pacitan. UAS tetap harus dilakukan, untuk itu rumah warga dijadikan tempat untuk menyelenggarakan UAS.

"Alhamdulilah UAS lancar, anak-anak bisa dikondisikan, dilaksanakan sampai Sabtu, mendatang," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (4/12).

Bangunan sekolah SMP 2 Pringkuku dari laporan Kepsek, Widiastuti sudah hancur dan tidak dapat dipakai. Penyebabnya adalah pergerakan tanah yang setiap hari semakin bertambah.

"Yang atas kena longsor, yang bawah kena tanah bergerak, jadi tidak mungkin lagi untuk dibangun apalagi digunakan," ujarnya.

Sementara itu SMPN 1 Arjosari terkena dampak banjir sehingga melaksanakan ujian di masjid. 760 siswa hari ini mengerjakan soal-soal UAS di dua masjid. Untuk kelas 7 dilakukan di masjid Semo dan untuk kelas 8 dan 9 dilakukan UAS di Masjid Bendho.

Kepala sekolah SMPN 1 Arjosari, Tjatur Heri Subagjo mengatakan SMPN 1 Arjosari sedang dalam proses pembersihan akibat lumpur yang mengotori ruang-ruang kelas. "Total ada 24 kelas yang mengalami kerusakan dan delapan ruang bimbel, banyak kursi dan meja hilang terbawa arus," katanya. Pembersihan kelas perkiraannya akan selesai pada Sabtu atau Minggu depan.

Dinas pendidikan setempat akan merelokasi sekolah-sekolah yang sudah tidak daat dipergunakan. Seperti SMP 2 Peingkukuh yang pada semester depan. Untuk SMP 2 Pringkuku akan bergantian kelas di SDN Dwinggangan 1 yang tidak terkena dampak longsor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement