Senin 04 Dec 2017 19:24 WIB

BPS: Pernikahan Anak Jokowi Dorong Inflasi

Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (ketiga kanan) bersama suaminya Bobby Nasution (ketiga kiri) menunjukkan buku nikah dengan disaksikan Presiden Joko Widodo (kiri), Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri), Ibunda Bobby Nasution, Hanifah Siregar (kedua kanan) dan Paman Bobby Nasution, Irwin Nasution (kanan) seusai ijab kabul pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Nasution di Gedung Graha Saba, Sumber, Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/11).
Foto: Antara/Maulana Surya
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (ketiga kanan) bersama suaminya Bobby Nasution (ketiga kiri) menunjukkan buku nikah dengan disaksikan Presiden Joko Widodo (kiri), Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri), Ibunda Bobby Nasution, Hanifah Siregar (kedua kanan) dan Paman Bobby Nasution, Irwin Nasution (kanan) seusai ijab kabul pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Nasution di Gedung Graha Saba, Sumber, Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO  -- Badan Pusat Statistik (BPS) Surakarta menyatakan acara pernikahan anak kedua Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu yang diselenggarakan pada November 2017 mendorong inflasi di daerah itu.

"Salah satu faktor yang mengakibatkan inflasi adalah banyaknya tamu yang berkunjung ke Solo hingga membuat sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga, salah satunya tiket pesawat," kata Kepala BPS Kota Solo R Bagus Rahmat Susanto di Solo, Senin (4/12).

Ia mengatakan, berdasarkan catatan BPS, pada November 2018, Kota Solo mengalami inflasi 0,15 persen. Inflasi tersebut meningkat dari periode bulan Oktober 2017 yang tercatat 0,01 persen.

Menurut dia, dari sepuluh komoditas utama yang mendorong laju inflasi itu, penyumbang tertinggi berasal dari tiket angkutan udara mengingat sektor tersebut mengalami perubahan harga sekitar 5,70 persen. "Kenaikan ini memberikan andil terhadap laju inflasi sebesar 0,05 persen," katanya.

Menurut dia, selain kenaikan tarif angkutan umum dalam hal ini tiket pesawat, melonjaknya angka inflasi di Kota Solo terjadi karena beberapa komoditas mengalami kenaikan harga.

"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya telur ayam ras, mi, bawang merah, gas elpiji, bawang putih, petai, labu siam dan bayam segar," katanya.

Sementara itu, meski pada November 2017 angka inflasi naik, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016, periode saat ini masih lebih rendah. "Lebih rendah karena tercatat pada November 2016 angka inflasi Solo mencapai 0,60 persen," katanya

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement