REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa hingga saat ini belum melakukan pertemuan secara langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim).
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi mengatakan, Khofifah memang telah memperlihatkan sinyal untuk maju dalam Pilgub Jatim. Surat permberitahuan tersebut pun telah masuk ke meja Jokowi. Namun, hingga saat ini Khofifah belum melakukan pertemuan secara khusus membicarakan hal tersebut.
"Pak Presiden (Jokowi) belum bertemu secara langsung dengan Bu Khofifah membicarakan tentang hal ini," kata Johan di Istana Negara, Senin (4/12).
Menurut Johan, hingga pekan lalu belum ada pertemuan keduanya membahas mengenai keinginan Khofifah maju dalam Pilhub Jatim. Untuk pekan ini, Johan belum tahu secara pasti, tapi kemungkinan itu bisa saja ada.
Untuk aturan dari jabatan Menteri, Johan menerangkan bahwa secara tertulis baik dalam undang-undang (UU) Pemilihan Kepala Darah (Pilkada) tidak diatur. Namun mengacu pada pengalama yang ada belum pernah ada Menteri yang kemudian melepaskan jabatan untuk maju dalam Pilgub.
Meski demikian, Wakil Presiden Jusuf Kalla telah memberikan saran agar jabatan yang akan diemban hanya satu. Artinya Khofifah harus berani menaruh jabatan sebagai Menteri ketika akan maju dalam Pilgub Jatim.
"Untuk opsi cuti memang tidak ada aturannya," ujar Johan.