Senin 04 Dec 2017 11:18 WIB

BNN Dalami Keterlibatan Aparat di Pabrik PCC Semarang

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama kepolisian akan mengusut oknum abdi negara yang diduga terlibat dalam operasional pabrik PCC (Paracetamol Caffein Carisoprodo) yang diungkap di Semarang dan Solo. Dari pabrik tersebut, BNN menyita 13 juta butir pil paracetamol, caffeine dan carisoprodol (PCC).

"Perlu waktu, akan kami kembangkan," kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Buwas) di Semarang, Senin (4/12).

Menurut dia, pada pengungkapan pabrik di Semarang tersebut diperoleh catatan yang akan menjadi bukti petunjuk pengungkapan lebih lanjut. "Ada ponsel, berhubungan dengan siapa saja akan ditelusuri," katanya.

Keterlibatan oknum tersebut, kata dia, termasuk pemberian izin sehingga bahan baku produk ilegal ini bisa masuk. Buwas menuturkan, kementerian dan lembaga juga harus ikut bertanggung jawab atas masuknya bahan-bahan baku tersebut. Ia meyakini pelaku melibatkan oknum aparat negara, termasuk dari kepemilikan senjata api. Pengusutan itu, lanjut dia, sepenuhnya akan diserahkan kepada kepolisian.

Sebelumnya, BNN mengamankan 13 juta butir PCC siap edar pabrik yang berlokasi di Jalan Halmahera Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah. Pabrik yang ada di Semarang itu memproduksi hingga jutaan butir per pekan.

Dalam pengungkapan itu, polisi menangkap Djoni, pemilik pabrik yang merupakan rumah kontrakan itu. Selain itu, pemilik modal yang bernama Sri Anggono asal Tasikmalaya, Jawa Barat juga ditangkap. Dengan produksi sebanyak itu, keuntungan bersih yang diperoleh mencapai Rp2,7 miliar per bulan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement