REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan bulan purnama terakhir di 2017 dan awal 2018 akan menjadi momentum Supermoon. Fenomena Supermoon akan terjadi pada Ahad malam (3/12) dan Senin (4/12).
Untuk Indonesia, Supermoon bisa disaksikan Ahad malam (3/11) pada pukul 22.46 WIB. Namun 17 jam setelah itu pada Senin (4/12) pukul 15.45 WIB Supermoon tidak bisa dilihat, karena matahari belum terbenam.
"Supermoon Perigee malam ini, bulan berada pada jarak terdekatnya dari Bumi atau posisi bulan berada di perigee dengan jarak 537.492 kilometer," tulis akun Twittter BMKG, Ahad (4/12).
Jarak yang sangat dekat antara dalam fase purnama dan bulan berada di perigee ini dikenal sebagai Purnama perigee atau Supermoon. Pada saat supermoon ini, bulan akan lebih besar 14 persen dan lebih cemerlang sekitar 30 persen dari ukuran saat Purnama apoogee atau ketika bulan pada titik terjauh.
BMKG juga menyebut supermoon kali ini akan menjadi pembuka pada tiga rangkaian supermoon yang berdekatan. "Purnama perigee atau supermoon berikutnya akan terjadi pada 2 Januari 2018," ungkap BMKG.
Seperti pada Ahad malam (3/12), pada 2 Januari 2018 mendatang bulan akan berada pada jarak terdekatnya dari bumi. Jarak terdekat kedualanya pada 2 Januari 2018 sejauh 356.565 kilometer yang akan terjadi pada pukul 04.48 WIB. Kemudian pada lima jam berikutnya pada 09.24 WIB.
Saat itu bulan akan berada dalam puncak fase purnama. Namun sayang saat puncak purnama tersebut, bulan sudah terbenam dari wilayah Indonesia.