Ahad 03 Dec 2017 16:45 WIB

PKB: Pilih Pemimpin Berkualitas, Bukan Hanya Populer

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ratna Puspita
Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan (kanan) menyampaikan pandangannya bersama Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari (kiri) dan Sekjen PKB Abdul Kadir Karding dalam diskusi hasil survei Indo barometer tentang Capres 2019 di Jakarta,Ahad (3/12).
Foto: Republika/Prayogi
Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan (kanan) menyampaikan pandangannya bersama Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari (kiri) dan Sekjen PKB Abdul Kadir Karding dalam diskusi hasil survei Indo barometer tentang Capres 2019 di Jakarta,Ahad (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding meminta masyarakat bisa memilih pemimpin yang memiliki kualitas. Jangan sampai masyarakat terpana dengan calon-calon pemimpin yang mengandalkan popularitas tanpa kemampaun dalam memimpin.

Berdasarkan hasil survei Indo Barometer, saat ini banyak calon calon pemimpin negeri yang banyak diperbincangkan masyarakat untuk maju dalam pemilihan umum Presiden (Pilpres) 2019. Yang paling cepat mendapatkan elektabilitas untuk maju dalam Pilpres misalnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Panglima TNI Gatot Nurmantyo, atau Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Secara jujur saya kaget dengan survei ini karena ada tiga tokoh yang melejit dan patut diperhitungkan dalam Pilpres 2019," kata Abdul dalam diskusi Indo Barometer, Ahad (3/12).

Abdul mengatakan, PKB sejauh ini masih mempercayai Joko Widodo (Jokowi) sebagai sosok yang memiliki kualitas untuk memimpin negara. Sementara calon lain yang namanya baru melejit akhir-akhir ini belum memiliki kapalitas dan kapabilitas menjadi Presiden.

Meski demikian, dia menyebut bahwa elektabilitas Jokowi saat ini belum terlalu bagus. Sebagai calon incumbent hasil survei untuk Jokowi hanya berada di angka 40 perasen. Nilai ini sangat rawan karena sebaiknya nilai survei baiknya berada di atas 50 persen.

Sementara calon pesaing Jokowi, Prabowo, masih memiliki elektabilitas yang baik meski namanya jarang masuk pemberitaan. Bahkan ketua umum partai Gerindra ini pun digadang-gadang akan ikut pencapresan pada 2019 untuk kembali bersaing dengan Jokowi.

PKB sebagai partai pendukung pemerintah akan ikut berusaha mendongrak elektabilitas Jokowi menjelang Pilpres 2019. PKB akan fokus turut serta menyukseskan berbagai program pemerintah yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur dan pengentasan kemiskinan. 

PKB menganggap cara ini menjadi faktor penting dalam meningkatkan ketertarikan rakyat kembali memilih Jokowi sebagai Presiden periode berikutnya. Untuk mendampingi Jokowi sebagai Wakil Presiden, PKB masih mencoba menyodorkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pada pemilihan nanti. 

Meski demikan nama ini masih akan dikonsolidasikan dengan petinggi partai juga para Kyai-kyai yang selama ini memberikan masukan untuk PKB. “Kami belum mengambil keputusan mutlak karena pak Muhaimin akan berkonsultasi dulu," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement