Ahad 03 Dec 2017 14:50 WIB

Karawang Tunggu Action Kereta Cepat

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Karta Raharja Ucu
Pengunjung mengamati maket kereta cepat Jakarta-Bandung saat Indonesia Bussiness and Development Expo 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (8/9).
Foto: Antara/ M Agung Rajasa
Pengunjung mengamati maket kereta cepat Jakarta-Bandung saat Indonesia Bussiness and Development Expo 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemkab Karawang sudah siap mendukung proyek nasional kereta cepat Jakarta-Bandung. Saat ini, aturan rancangan tata ruang dan wilayahnya (RTRW) sudah rampung. Dengan begitu, wilayah ini tinggal menunggu action proyek tersebut dari pemerintah pusat.

Bupati Karawang Cellica Nuachadiana, mengatakan, dengan adanya proyek nasional kereta cepat (KIKC) ini, maka Karawang mendapat perhatian. Apalagi, panjang lintasan yang melewati Karawang cukup panjang. Mencapai 30 kilometer. Karena itu, persiapannya harus benar-benar maksimal.

"Secara prinsip kita siap menghadapi proyek ini," ujar Cellica, kepada Republika.co.id, Ahad (3/12).

Menurut Cellica, proyek nasional ini akan segera terealisasi. Apalagi, pihak provinsi dan pusat sudah berkoordinasi dengan daerah untuk mengirimkan perwakilannya ke Cina.

 

Pekan depan, tim perwakilan ini akan bertolak berkunjung ke negeri tirai bambu tersebut. Untuk melakukan survei mengenai kereta cepat ini.

"Awalnya, pak gubernur menelpon saya untuk ikut ke Cina, tapi karena ada agenda lain. Jadi, saya kirim perwakilan," ujar Cellica.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Karawang, Eka Sanatha, mengatakan, proyek kereta cepat ini sudah masuk ke RTRW nasional. Jadi, tingkat kegagagalannya sangat tipis. Apalagi, proyek kereta cepat ini merupakan sangat didorong oleh Presiden.

"Aturan pendukungnya sudah beres. Seperti, RTRW dan RDTR-nya sudah final," ujarnya.

Karawang, lanjut Eka, mendapatkan kompensasi atas proyek kereta cepat ini. Yakni, dengan diberinya stasiun. Stasiun tersebut, rencananya berada di wilayah Telukjambe Barat. Untuk stasiun ini, dibutuhkan lahan sekitar 250 hektare. Jadi, lahan tersebut bukan sekedar untuk stasiun. Melainkan, kebutuhan lainnya. Seperti perkantoran, terminal bus dan ruko-ruko.

Menurut Eka, lintasan kereta cepat di Karawang ini menggunakan lahan eksisting sawah irigasi teknis. Akan tetapi, tidak menganggu sawah teknis. Sebab, memang sawah tersebut sudah peruntukannya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement