Ahad 03 Dec 2017 09:52 WIB

Industri Halal, Ekosistem Baru Kebangkitan Ekonomi

Makanan halal
Foto:
wisata halal

Sektor obat-obatan dan kosmetik halal juga mengalami perubahan signifikan, terutama kosmetik. Perusahaan multinasional menyadari potensi segmen ini, terutama Orly yang berbasis di AS. Perusahaan itu bekerja sama dengan Muslimgirl.com membuat dan meluncurkan enam cat kuku halal, tepat pada Ramadan.

Belanja Muslim untuk obat-obatan sekitar 83 miliar dolar AS pada 2016. Sektor ini diperkirakan mencapai 132 miliar dolar AS pada 2022. Sementara belanja kosmetik diperkirakan mencapai 57,4 miliar dolar AS, dan mencapai 82 miliar dolar AS pada 2022.

Menteri Ekonomi dan Ketua DIEDC UEA Sultan bin Saeed Al Mansouri mengatakan indikator ekonomi Islam global tahun ini membuktikan keberhasilan UEA merintis ekosistem ekonomi Islam dalam waktu singkat. Sektor yang sesuai dengan syariah sangat penting bagi sistem ekonomi Islam dan menarik investasi paling banyak, sehingga memfasilitasi lingkungan yang ramah ekonomi Islam, ujar dia.

Sultan menilai penurunan harga minyak menyebabkan pergeseran mendasar pada sifat ekonomi kawasan GCC dan membawa fokus lebih besar dalam mengembangkan sektor produktif non minyak. Tren ini memposisikan industri dan perdagangan halal sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi untuk tahun-tahun mendatang.

Ada semacam berkah di balik turunnya harga minyak dunia secara signifikan dari 120 dolar AS per barel menjadi 50 dolar saat ini. Industri halal menjadi pilihan, dinikmati tidak hanya Muslim tapi juga segenap umat manusia.

Bagaimana dengan di Indonesia? Seperti sebuah kebetulan yang indah, perkembangan industri halal di Tanah Air bersamaan dengan dideklarasikannya arus baru ekonomi oleh MUI setahun lalu. Arus baru ekonomi secara garis besar mencoba membangun ekonomi dari titik paling bawah agar keadilan dan pemerataan ekonomi tersebar dengan baik. Ini sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi agar kesenjangan makin terkikis.

Industri halal di Indonesia pun mulai tumbuh. Memang, saat ini Indonesia masih menjadi konsumen produk-produk halal. Namun, skema untuk menjadi pemain utama industri halal sudah disiapkan dan tinggal lepas landas dalam beberapa tahun ke depan.

Sejumlah indikator menunjukkan bahwa langkah Indonesia menjadi pemain utama ini sudah terlihat. Presiden Jokowi menginisiasi terbentuknya Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), disahkannya RUU Jaminan Produk Halal, kampanye masif Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dalam industri halal, konsolidasi sektor keuangan syariah, kebijakan pemerintah terhadap UMKM, hingga sinergi kuat antara lembaga keuangan syariah, MUI, dan kelompok-kelompok masyarakat dalam edukasi industri halal ini.

Dalam pagelaran International Sharia Economic Forum (ISEF) yang digelar Bank Indonesia (BI) di Surabaya beberapa waktu lalu, optimisme maju dan bangkitnya industri halal Indonesia pun muncul. Kuncinya, sinergi kuat semua unit terkait ini menjadi sangat penting.

Mari, kita masuk ke dalam ekosistem baru ekonomi dunia ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement