REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menilai pengembangan pariwisata lokal membutuhkan komitmen serius dari Pemerintah Daerah (Pemda). Tanpa komitmen itu, pariwisata lokal hanya akan terbengkalai.
Hal itu disampaikan Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Kemenpar Oneng Setya Harini saat menyelenggarakan Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona di Pantai Sindangkerta, Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu (2/12).
"Perlu komitmen pemda dan masyarakat supaya dapat manfaat dari pariwisata. Kembangkan masyarakatnya dan berdayakan masyarakatnya," katanya pada wartawan seusai acara.
Selama ini, ia menilai masyarakat sekitar daerah wisata belum mendapatan keuntungan secara signifikan. Oleh karenanya, Kemenpar mencanangkan Gerakan Sadar Wisata untuk daerah-daerah semacam itu.
"Tahun ini gerakan sadar wisata 141 lokasi, 68 dikonsentrasi karena enggak bisa ditinggal. Program tidak serta merta ada, ada proses penggodokan sampai bisa terealisasi. Ingin masyarakat bisa menangkap program secara nasional ini," ujarnya.
Diketahui, Kemenpar menarget kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 275 juta wisatawan nusantara (wisnus) pada 2019 mendatang. Dalam realisasinya dibentuk iklim Sapta Pesona merupakan kondisi lingkungan yang ideal meliputi tujuh unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan. Iklim ramah wisatawan tersebut diharapkan mampu menyedot kunjungan wisatawan.