REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN — Tim SAR gabungan bersama warga akhirnya berhasil mengevakuasi empat korban satu keluarga yang sebelumnya dilaporkan hilang tertimbun tanah longsor di Desa Klesem, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (2/12).
Kepala Basarnas Pos SAR Trenggalek Asnawi Suroso mengonfirmasi kemajuan proses pencarian korban hilang dalam bencana banjir bandang dan tanah longsor itu. Dia juga memastikan hingga saat ini telah 13 korban hilang yang berhasil ditemukan dan masih ada enam dinyatakan hilang.
"Iya, tadi informasinya empat korban di Dusun Duren, Desa Klesem yang tertimbun longsor sudah bisa ditemukan dan langsung dievakuasi. Untuk jelasnya coba konfirmasi 'Dantim' (komandan tim) Basarnas di sana, saudara Yoni Fariza," kata Asnawi dikonfirmasi melalui telepon.
Yoni membenarkan kepastian hasil evakuasi yang dilakukan tim Basarnas didukung jajaran TNI/Polri serta warga sekitar. Namun saat dihubungi melalui telepon maupun pesan singkat whatsapp, Yoni yang masih di lokasi proses evakuasi belum bisa menjelaskan detail hasil pencarian.
Data resmi temuan korban tanah longsor di Dusun Duren, Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung, itu didapat melalui rilis resmi yang diunggah tim Basarnas Pos SAR Trenggalek melalui grup percakapan whatsapp.
Keterangan yang dibuat pukul 12.00 WIB tersebut menjelaskan empat korban satu keluarga yang ditemukan masing-masing diidentifikasi bernama Suparno (73 tahun), Mbah kasih (72), Rozak (17) dan Sukesi (41). Semua ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dibawa ke RSUD dr Darsono, Kabupaten Pacitan untuk keperluan otopsi jenazah.
Operasi pencarian dilakukan tim SAR gabungan dari unsur Basarnas, TNI, Polri dan masyarakat sejak Jumat (1/12). Sebelumnya, pencarian dilakukan secara mandiri dan swadaya oleh masyarakat Dusun Duren, Desa Klesem karena balabantuan dari Basarnass, TNI maupun BPBD tak bisa mengakses lokasi akibat akses menuju Desa Klesem praktis terputus total dampak banjir dan longsor.
Sejak Kamis (30/11) malam, BPBD Pacitan telah mengonfirmasi jumlah korban meninggal maupun hilang bertambah, dari sebelumnya 13 orang menjadi 20 orang. Dari jumlah itu, 15 orang di antaranya merupakan korban tanah longsor dan lima sisanya korban banjir bandang yang tersebar di sejumlah titik lokasi.
Dari enam korban yang masih hilang itu, dua di antaranya merupakan pasangan suami-istri atas nama Sarton dan Sipon di Dusun Gemah, Desa Ketro, Kecamatan Pacitan.