Sabtu 02 Dec 2017 17:27 WIB

Majunya Bangsa Harus Didukung Majunya Industri Perikanan

[ilustrasi] Aktivitas nelayan.
Foto: EPA/Hotli Simanjuntak
[ilustrasi] Aktivitas nelayan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus, BUMN yang bergerak dalam bisnis perikanan gencar mengkampanyekan Gemar Makan Ikan. Merayakan ulang tahun ke-12, Perinus mengajak masyarakat menjadikan ikan sebagai bahan makan sehari-hari.

Apalagi saat ini, konsumsi ikan masyarakat Indonesia sangat rendah dibanding negara tetangganya. Mengutip data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan konsumsi ikan masyarakat Indonesia hanya 41 kg per kapita per tahun. Konsumsi ikan di Malaysia bisa mencapai 70 kg, Singapura 80 kg dan Jepang 100 kg per kapita per tahun.

"Majunya bangsa ini harus didukung dengan majunya industri perikanan. Karena itu Perinus berkomitmen penuh melakukan berbagai terobosan untuk memajukan perikanan Indonesia demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan para nelayan," kata Direktur Utama Perinus, Dendi Anggi Gumilang dalam keterangannya di Jakarta.

Karena itu tak heran, dalam perayaan HUT Perinus ke-12 tahun yang mengusung tema “Perikanan Memajukan Indonesia” ini  dimeriahkan dengan acara pemecahan rekor MURI memasak ikan tuna bakar terberat di Indonesia. Jenis tuna yang dibakar adalah jenis ikan tuna Big Eye atau ikan tuna mata lebar dengan panjang 160.06 cm, lingkar badan 122 sentimeter, dan berat 80,9 kg. Di Nusantara, ikan ini juga dikenal dalam berbagai nama seperti ikan tuna mata belo, sisiak bonta, bet, jabrig, atau ikan bungkulis. Ikan tuna jenis ini merupakan ikan konsumsi tangkapan penting dalam industri perikanan dan menjadi target penangkapan dalam rekreasi memancing.

Dipilihnya ikan tuna ini sejalan dengan kebijakan Perinus untuk meningkatkan produktivitas tangkapan ikan, terutama jenis ikan yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti ikan tuna. Indonesia merupakan salah satu negara yang wilayah lautnya menjadi habitat besar ikan tuna, mulai dari sisi selatan perairan laut Jawa, hingga di kawasan timur Indonesia. Perinus juga merencanakan pembudidayaan ikan tuna dalam skala besar.

Menurut Dendi, produk perikanan Indonesia memiliki kualitas baik untuk bersaing. Tahun ini Perinus tengah berupaya memperbaiki kualitas dan sertifikasi beberapa produk tangkapan ikan agar memenuhi standar internasional sehingga mampu memperbesar volume ekspor hasil laut Indonesia.

Lebih lanjut Dendi menuturkan, selain meningkatkan produktivitas dalam jumlah tangkapan ikan, Perinus saat ini juga tengah melakukan pembenahan alat-alat produksi dan optimalisasi aset, berbarengan dengan pembenahan kualitas sumberdaya serta melakukan berbagai terobosan dalam rangka meningkatkan kemitraan usaha dengan nelayan.

Karenanya, selain pemecahan rekor, perayaan ulang tahun Perinus ini juga dimeriahkan dengan Pasar Ikan Tuna Murah yang menjual ikan tuna hasil tangkapan Perinus dengan harga murah. Seluruh masyarakat masyarakat yang hadir saat acara bisa membelinya. Diadakannya Pasar Ikan Tuna Murah dalam perayaan ini bertujuan untuk turut serta menggalakkan kampanye Gemar Makan Ikan.

Meningkatnya konsumsi ikan laut juga akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan para nelayan. Karena itu Perinus akan selalu mendukung pemberdayaan nelayan demi kemajuan bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement