Sabtu 02 Dec 2017 15:43 WIB

Kemensos Berikan Bantuan untuk Korban Bencana di Yogyakarta

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Budi Raharjo
 Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi korban banjir di Pendopo Desa Kebon Agung, Bantul, Yogyakarta.
Foto: Ronggo Astungkoro/REPUBLIKA
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi korban banjir di Pendopo Desa Kebon Agung, Bantul, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL --  Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengucapkan rasa belasungkawa dan memberikan bantuan sosial berupa uang santunan kematian dan peralatan kebersihan untuk korban banjir di Bantul, Yogyakarta. Total bantuan yang diberikan Kementerian Sosial (Kemensos) di Yogyakarta sementara ini sebesar Rp 1,8 miliar.

"Saya hadir di sini bersama rombongan ingin menyampaikan belasungkawa yang mendalam pada bapak ibu yang keluarga tercintanya telah dipanggil oleh Allah SWT," ungkap Khofifah di hadapan para pengungsi banjir di Pendopo Desa Kebon Agung, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (2/12).

Setelah itu, selain membacakan doa terhadap para korban yang meninggal dunia, Khofifah juga menyerahkan bantuan sosial kepada korban banjir di sana. Setidaknya, akibat bencana banjir beberapa waktu lalu, ada 11 korban meninggal dunia, empat korban luka, dan 13.818 orang yang mengungsi.

Terhadap para ahli waris korban meninggal, Khofifah memberikan santunan sebesar Rp 15 juta untuk masing-masing ahli waris. Kepada korban luka, selain memberi sembako, ia juga memberikan santunan senilai Rp 2,5 juta untuk masing-masingnya. Ia juga memberikan bantuan peralatan kebersihan lingkungan yang diserahkan secara simbolis.

"Hari ini, baru Rp 1,8 miliar karena kita akan menunggu kembali kalau ada pengajuan jadup (jaminan hidup)," jelas Khofifah usai memberikan bantuan sosial itu.

Ia juga menjelaskan, warga yang rumahnya rusak berat akibat bencana, sangat mungkin mereka tidak bisa langsung beraktifitas ekonomi. Maka, mereka memenuhi syarat untuk menerima jadup sebesar Rp 900 ribu per jiwa.

"Kita akan menunggu biasanya selesai tanggap darurat. Jadi ini dari tanggal 28 saya akan mengikuti tanggap darurat menurut kabupaten kota masing-masing. Nah setelah itu jadup bisa dicairkan sesuai dengan SK Bupati yang kita akan menunggu hasil validasi dari bupati," terang dia.

Kepada seluruh pengungsi dan ahli waris korban meninggal Khofifah mengatakan, semoga mereka semua diberikan kekuatan, ketabahan, dan kesabaran. Ia pun berharap dengan diberikannya mereka cobaan oleh Allah SWT, akan ada hikmah di baliknya.

"Pasti butuh kesabaran yang luar biasa. Putra-putri bapak ibu yang memang harusbsekolah besok lusa, mohon didorong agar mereka dapat sekolah kembali," pesan Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement