Sabtu 02 Dec 2017 12:40 WIB

Potensi Pohon Tumbang Cukup Tinggi di Bogor

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor memotong pohon tumbang yang menutupi ruas jalan Semeru, Kota Bogor, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor memotong pohon tumbang yang menutupi ruas jalan Semeru, Kota Bogor, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor menunjuk lima titik sebagai kawasan dengan potensi pohon tumbang tinggi. Kelima titik yang dimaksud adalah Jalan Ahmad Yani, Jalan Pajajaran, Jalan Dadali, Jalan Sumeru dan Jalan Raya Tajur.

Di lima area itu, Kepala Seksi Pemeliharaan Taman Bidang Pertamanan Disperumkim Kota Bogor, Erwin Gunawan, menjelaskan, terdapat banyak pohon tua dengan batang besar. "Patut diwaspadai saat lewat sana, baik pengendara motor, mobil ataupun pejalan kaki," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Sabtu (2/12).

Erwin mengatakan kewaspadaan harus ditingkatkan akhir-akhir ini. Sebab, hujan yang mengguyur Kota Bogor belakangan kerap disertai dengan angin. Kondisi tersebut menyebabkan potensi pohon tumbang semakin tinggi.

Penelitian tentang kesehatan pohon pada tahun lalu, ujar Erwin, memperlihatkan bahwa lebih dari 100 pohon di Kota Bogor berpotensi tumbang. Potensi yang terbesar ada di kawasan Jalan Ahmad Yani, sekira 40 pohon, dan 26 pohon di Jalan Sumeru.

Sebagai antisipasi, Erwin menambahkan, ada dua cara yang dilakukan, yaitu penebangan dan penopingan. Sementara penebangan dilakukan hingga tunggak pohon, penopingan hanya diaplikasikan pada batang dan ranting pohon yang menghalangi jalan. Di tahun ini, Erwin memperkirakan, sedikitnya sudah 24 pohon dipangkas atau ditoping dan tujuh pohon yang ditebang. "Kami lakukan secara bertahap. Kami terus lakukan antisipasi, baik dari hasil laporan masyarakat ataupun pemantauan kami," ucapnya.

Terakhir, peristiwa pohon tumbang terjadi pada Jumat (1/12), sekira pukul 16.15 WIB. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Ganjar Gunawan menjelaskan, peristiwa terjadi di Jalan Raya Tajur, tepatnya di depan Perumahan Royal Tajur.

Ganjar menuturkan, pohon yang tumbang akibat angin kencang itu memiliki tinggi hingga delapan meter. Pohon menimpa dua angkot dan satu motor yang sedang melintas. "Beruntung tidak ada korban meninggal, hanya dua korban luka, yaitu supir angkot dan penumpangnya," ucapnya.

Kendaraan roda empat yang terkena pohon tumbang adalah angkot jurusan Cisarua-Sukasari (F 1932 BN) dengan supir Boyo (28). Satu lagi yakni angkot jurusan Cicurug-Sukasari (F 1930 LI) yang dikendarai Abdul Hari (65). Sementara itu, motor yang tertimpa yakni Mio GT (F 2743 IG), milik Abdurahman (32).

Akibat kejadian ini, Boyo yang tinggal di Cipaku, Bogor, mengalami luka di bagian tangan kiri akibat terkena pecahan kaca depan angkot. Korban langsung dilarikan ke RSUD Ciawi Bogor.

Sementara itu, korban lainnya merupakan Neti (35) yang merupakan warga Kampung Anyar, Bogor. Ia mengalami luka pada tangan kiri karena terjepit pintu serta luka pada pelipis akibat terkena pecahan kaca. Korban langsung dilarikan ke RS Juliana Tajur Bogor. "Untuk pengendara sepeda motor, selamat dan tidak mengalami luka apapun. Saat ini, area sudah clear. Kemarin sudah kami tebang dan rapihkan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement