Jumat 01 Dec 2017 20:35 WIB

Persis Persilakan Anggotanya Ikut Reuni Akbar Alumni 212

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Elba Damhuri
suasana Istiqlal Jumat sore (1/12) jelang aksi reuni 212 sabtu besok
Foto: mg02
suasana Istiqlal Jumat sore (1/12) jelang aksi reuni 212 sabtu besok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Islam (Persis) tidak mempersoalkan rencana sejumlah kalangan dari kaum Muslim di Indonesia untuk menggelar Reuni Akbar 212 pada Sabtu (2/12) ini. Alasannya, kegiatan tersebut dinilai dapat meningkatkan semangat juang umat Islam di Tanah Air dalam menjalankan kehidupan beragama mereka.

"Kalau tujuannya memang untuk menggairahkan daya juang umat Islam dalam beragama, saya setuju saja," ujar Ketua Umum Persis, KH Aceng Zakaria, Jumat (1/12).

Kendati demikian, dia mengingatkan agar aksi tersebut jangan sampai ditunggangi dengan muatan-muatan politis. Sebab, hal itu dikhawatirkan dapat merusak citra umat Islam sebagai umat yang rahmatan lil alamin.

Persis sendiri, kata Aceng, tidak menginstruksikan secara khusus kepada para kader maupun simpatisannya untuk ikut dalam Reuni Akbar 212. Akan tetapi, dia juga tidak melarang mereka untuk terlibat dalam aksi tersebut, besok.

"Kalau ada yang mau datang secara pribadi, ya silakan saja. Asalkan semuanya dapat menjaga ketertiban dan keamanan selama aksi berlangsung," kata Aceng.

Sebelumnya, Humas Reuni Akbar212, Habib Novel Bamukmin mengatakan, aksi yang akan ini bertujuan untuk menyerukan kepada umat Islam bersatu padu. Selain itu, Reuni Akbar 212 juga untuk menuntut penegakan keadilan dalam hukum di Indonesia.

Menurut dia, pada acara satu tahun milad Aksi 212 tersebut, para peserta reuni akan berkumpul kembali untuk mengikat persatuan yang pernah ada dengan tujuan demi tegaknya hukum.

Tak hanya itu, acara Reuni Akbar212 nanti juga akan memberikan penghargaan kepada 13 tokoh yang menjadi korban kriminalisasi. Mereka di antaranya ialah, Habib Rizieq, ustad Alfian Tanjung, Muhammad Al-Khathath, Buni Yani, Bintang Pamungkas, Rizal (Komando BarisanRakyat/Kobar), Zamran (Kobar), Rahmawati Soekarno Putri, Kivlan Zein, Adityawarman, Ratna Sarumpaet, Ahmad Dhani, dan Eko Suncoyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement