Jumat 01 Dec 2017 17:37 WIB

Banjir Akibatkan 21 Jembatan Antardesa di Wonogiri Terputus

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Andri Saubani
Warga beraktivitas di dekat jembatan yang rusak di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (30/11). Banyak jembatan penghubung antardesa di DIY dan wilayah Jawa Tengah putus diterjang banjir menyusul dampak dari siklon tropis Cempaka..
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Warga beraktivitas di dekat jembatan yang rusak di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (30/11). Banyak jembatan penghubung antardesa di DIY dan wilayah Jawa Tengah putus diterjang banjir menyusul dampak dari siklon tropis Cempaka..

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sedikitnya 21 jembatan putus akibat terjangan banjir yang melanda wilayah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dalam beberapa hari terakhir. Ke-21 infrastruktur yang rusak ini merupakan jembatan antardesa.

Akibatnya, mobilitas warga pun terganggu menyusul putusnya puluhan jembatan desa tersebut. "Bahkan puluhan desa terancam terisolasi menyusul putusnya infrastruktur jembatan ini," kata Humas Tim Relawan PKS Jawa Tengah, Hadi Santoso, di Semarang, Jumat (1/12).

Hadi mengatakan, mobilitas warga tidakhanya tergaanggu oleh putusnya infrastruktur jembatan penghubung desa. Namun, juga oleh kondisi jalan yang masih terendam air serta tertimbun material longsor di sejumlah tempat.

Ia mencontohkan, di wilayah Desa Hargosari, Kecamatan Tirtomoyo. Saat ini hanya ada satu akses jalan yang bisa menghubungkan desa ini dengan desa lainnya. Itupun hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.

Tidak hanya Hargosari, di Desa Bero, Kecamatan Manyaran, akses jalan masuk desa terputus. Beberapa akses penghubung antardusun juga tidak bisa dilalui. "Kemarin TNI dan relawan sudah membuka salah satu akses dengan memubuat jalan darurat," tambahnya.

Saat ini, masih jelas Hadi, para relawan yang diturunkan di sejumlah wilayah terdampak bencana alam di Kabupaten Wonogiri sebagian memprioritaskan pembukaan akses jalan yang sebelumnya sempat terputus. Seperti membuka jalan yang tertimbun longsor dan membuat jembatan darurat. Harapannya, ini akan memudahkan distribusi logistik serta bantuan serta evakuasi warga yang terjebak akibat bencana banjir.

"Salah satu jembatan darurat yang telah dirampungkan oleh tim relawan bersama aparat TNI adalah penghubung Desa Jimbar, Kecamatan Pracimantoro dengan Desa Mandean, di Kecamatan Giritontro," ungkap Hadi.

Hadi menambahkan, berdasarkan data yang dihimpun dari para relawan di lapangan, hingga saat ini, setidaknya terdapat 68 desa dari tujuh Kecamatan yang masih terendam banjir. Bencana alam ini mengakibatkan 2.800 jiwa mengungsi.

Baanjir juga menggenangi 1.247 rumah terendam air beserta ratusan hektar sawah. Ketujuh kecamatan ini meliputi Kecamatan Karangtengah, Tirtomoyo, Batuwarno, Kismantoro, Pracimantoro,Giriwoyo dan Kecamatan Manyaran.

Banjir juga menggenangi kawasan monumen Karts di Pracimantoro. Banjir yang masih menggenangi sebagian besar wilayah Kabupaten Wonogiri, memiliki ketinggian air bervariasi, mulai dari setinggi mata kaki hingga 1 meter, jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement